Jamaah Haji Keluhkan Petugas Haji, Nilai Hanya Nakes yang Benar-benar Melayani

Jamaah Haji Keluhkan Petugas Haji, Nilai Hanya Nakes yang Benar-benar Melayani

Seorang jamaah haji lanjut usia saat tiba di Asrama Haji Banten, Cipondoh, Kota Tangerang dibantu petugas menggunakan kursi roda.--

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dinilai lalai dalam menjalankan tugas sebagaimana mestinya, kecuali PPIH dari tenaga kesehatan, mereka bekerja secara optimal.

Hal itu diungkapkan salah sah satu jamaah haji asal Kota Tangerang, Gus Midyani saat ditemui di Asrama Haji Banten, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (12/6) malam.

Menurutnya, PPIH Tahun ini seperti tidak dilakukan bimbingan teknis dalam melayani jamaah haji. Khususnya pada kelompok terbang (kloter) 1 Provinsi Banten atau kloter 2/CKG.  

"Mereka itu dilapangan tidak sigap dalam mengatasi beragam persoalan yang muncul, kebanyakan jamaah haji usianya sudah lanjut yang perlu didampingi," katanya.

 "PPIH sesampainya di tanah suci mereka pada lepas rompi atau atribut kecuali PPIH dari tenaga medis, jadi kita sendiri gak tahu PPIH yang mana," sambungnya.

Dia menyebut, berdasarkan pernyataan Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, benar adanya, para PPIH tersebut menumpang naik haji secara gratis melalui jalur seolah-olah menjadi petugas pelayan jamaah haji.

"Yang saya lihat, mereka disana lepas rompi, paling petugas medis yang sering kita lihat," kata Midyani.

"Mereka itu buka petugas tapi pembantu yang diterjunkan untuk melayani kita sebagai jamaah haji, kan tugasnya begitu," tandasnya Midyani yang juga Ketua GP Ansor Kota Tangerang.

Terlebih, saat rombongannya mengalami kendala di Arafah, Muzdalifah dan Mina (ArMujna), pihaknya yang seharusnya menggunakan angkutan transportasi bus namun hampir seluruh rombongannya berjalan kaki sepanjang 8 Kilometer.

"Ada yang lansia naik bus, tapi kebanyakan jalan kaki,, nah disitu PPIH gak keliatan tuh, karena semuanya kan menggunakan pakaian ihram," ungkapnya.

Diakatan, PPIH ketika ditanah air bukannya fokus melayani jamaah haji melainkan malah  turut menjadi jamaah haji dan mengabaikan tugas yang sebenarnya.

Meski demikian, dalam layanan pemenuhan makanan termasuk menunya tahun ini lebih baik dari sebelumnya. "Kalau makan kita makmur, cuma kita mengeluhkan petugas pelayanan jamaah haji itu, yang terlihat petugas kesehatan saja," tandasnya lagi.

Dia berharap, Kementerian Agama dalam melakukan perekrutan PPIH lebih ketat dan lebih selektif lagi agar jamaah haji mendapatkan pelayanan secara optimal. Kesigapan petugas sangat dibutuhkan para jamaah yang mengalami masalah di tanah suci.

"Kasian banyak orang yang sudah sepuh, ada yang tertinggal, akhirnya kita-kita yang muda yang sibuk, ada yang butuh bantuan, kita sama temen yang muda bantuin temen yang sudah sepuh itu, kita kan gak enak kalau cuek juga, petugas pelayan kemana kita juga gak tahu," katanya

Sumber: