Wamen UMKM Buka Entrepreneur HUB Finance, Dorong Akses Pembiayaan

Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza (tengah) didampingi Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie melihat produksi UMKM seusai kick off Entrepreneur HUB Finance Tangerang Raya. Tri Budi/Tangerang Ekspres--
Ditempat yang sama, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza mengatakan, pertumbuhan pelaku UMKM di Indonesia tidak cukup hanya bergantung pada modal dan semangat usaha. Dimana keberhasilan UMKM ditentukan oleh ekosistem yang mendukung, termasuk akses pembiayaan, pasar serta pendampingan usaha yang bermutu.
“Pelaku usaha boleh punya bakat, motivasi dan modal tapi, kalau tidak dibarengi dengan proses yang benar-benar bermutu, hasilnya tidak akan maksimal," tambahnya.
"Bahkan kalau semua itu sudah dimiliki, tetapi, tidak ada akses, tidak ada jalan yang dibuka, maka tidak akan berkembang,” jelasnya.
Helmy menuturkan, pihaknya saat ini menekankan pada dua fokus utama dalam pengembangan UMKM, yakni memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan akses pasar yang berkelanjutan.
“Kami ingin mendorong UMKM naik kelas, dari yang baru memulai usaha, hingga bisa mengakses KUR, masuk ekosistem digital, bahkan ekspor,” tuturnya.
Menuturnya, berdasarkan masukan dari Wali Kota, Tangsel terkenal akan kota jasa, perdangan dan ekonomi kreatif. Selama ini pembinaan dari dinas sudah jalan tapi, yang belum adalah bagaimana UMKM tersebut dicoba dinaikan kelaskan.
"Untuk menaikan itu paling tidak ada 2 kebutuhan mendasar. Pertama pelatihan literasi keuangan, bimbingan produk," ungkapnya.
Dimana persoalan yang banyak dihadapi masyarakat Kota Tangsel adalah ketika akan meningkatkan usaha adalah permodalan. Permodalan itu bermacam-macam isu, ada bank ya g tidak mau begitu saja memberikan kredit, hal itu ada benarnya karena bank harus hati-hati.
Disisi lain ada subsidi pemerintah terhadap KUR itu dan didorong KUR itu dapat dilaksanakan dengan baik.
"Baik itu ada 2 belah pihak, pertama perbankan memberikan kemudahan, kedua konsumen harus sadar bahwa itu pinjaman jadi harus dibalikan supaya siklus permodalan terjamin dengan baik," tutupnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel Bachtiar Priambodo mengatakan, kerjasama tersebut untuk memberikan pemahaman terkait laporan keuangan yang belu. memenuhi syarat untuk diberikan pembiayaan.
"Disini kita berikan pelatihan dan kalau memenuhi syarat akan diberikan pembiayaan oleh bank bjb. Syaratnya harus memenuhi persyaratan administasi, legalitas, sertifikasi dan laporan keuangan harus sesuai dengan ketentuan yang ada," ujarnya.
"Laporan keuangan harus sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga secara bisnis planning dan lainnya bisa dipertanggungjawabkan, sehingga perbankan bisa memberikan permodalan," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Asdep Perluasan Pembiayaan Kementerian UMKM, Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel dan PT BGP Ketol Cabang Tangsel. Selain itu, juga dilakukan penyerahan simbolis program PURN dan Customer Loyalty kepada perwakilan mitra. (*)
Sumber: