Arief Marahi Kontraktor

Arief Marahi Kontraktor

TANGERANG–Walikota Tangerang Arief R Wismanyah meluapkan kemarahannya pada salah seorang pekerja pembangunan Jembatan Teuku Umar. Cuplikan Arief marah tersebut diunggah di salah satu akun instagram @tangerangkeren, Senin (18/9). Sampai kemarin petang, video berdurasi 30 detik itu sudah dilihat sebanyak 141 orang. Video tersebut memperlihatkan Walikota Tangerang Arief Wismansyah yang mengenakan baju batik berwarna cokelat berdiri di antara salah seorang petugas dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Saeful Rohman di lokasi pembangunan Jembatan Teuku Umar. “Ini sudah membuat macet seluruh kota. Harus lebih cepat. Kalau tidak dua-duanya saya blacklist. Baik kontraktor maupun pengawasanya. Karena tidak bisa mengatur. Dari hari Sabtu sudah kita tutup jalan. Ini sudah berapa hari tapi progresnya lambat. Seharusnya sudah ada persiapan,”ujar Arief dalam cuplikan tersebut. Arief menegaskan, proyek itu harus selesai November. Berdasarkan data di LPSE Kota Tangerang, pembangunan jembatan Teuku Umar itu dikerjakan oleh PT Syaputra Benteng Sejahtera, yang berkantor di Komplek Mahkota mas L1 no.6-7 RT.001/009 Cikokol Kota Tangerang. Perusahaan itu memenangkan tender proyek tersebut dengan harga penawasan Rp 23,9 miliar. Saat ini, Kota Tangerang sedang fokus melakukan pembangunan jembatan Teuku Umar untuk mengurai kemacetan. Untuk mendukung pembangunan tersebut, Pemkot Tangerang menutup akses jalan GJA/Teuku Umar yang biasa diakses menuju Karawaci, Jalan Imam Bonjol dan Cimone selama satu bulan terhitung sejak Sabtu (16/9) lalu. Akibat penutupan jalan tersebut, terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan di beberapa titik jalan Kota Tangerang. Salah satu titik kemacetan terparah terjadi di Jalan MH Thamrin menuju Kebon Nanas, Serpong dan Jalan Tol dalam Kota. Itu karena pengendara yang akan menuju Karawaci, Jalan Imam Bonjol dan Cimone diarahkan memutar balik di U-turn PT Argo Pantes. Sayang pada kenyataannya putaran balik tersebut malah ditutup. Soal penutupan itu, Kasatlantas Polres Metro Tangerang Kota AKBP Ojo Ruslani mengatakan, titik kemacetan di U-turn Argo Pantes dikarenakan adanya halte bus pada sisi kiri jalan setelah RS Awal Bross, Kebon Nanas. Sementara pada arah sebaliknya tepatnya sore hari, penumpukan terjadi di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Kebon Nanas akibat bus ngetem dan mobil parkir. “Selama sebulan akan dipantau anggota, kalau ekor kemacetan di jalan itu panjang, maka akan kita tutup putaran baliknya supaya tidak terjadi persilangan kendaraan. Dan akan kita buka lagi jika sudah agak berkurang,”ucapnya saat ditemui di lokasi kemacetan, Senin (18/9). Selain itu, ia juga menambahkan pertemuan arus dari arah Jalan Warung Mangga sebelum Pabrik Tifico juga kerap menjadi titik kemacetan terparah berikutnya yang berimbas hingga Cikokol. “Banyak pengendara yang langsung ambil kanan untuk putar balik. Padahal seharusnya mengambil jalan sisi kiri terlebih dahulu baru secara pelan-pelan pindah jalur ke kanan dan memutar balik. Kawasan Modernland juga tidak luput dari kemacetan. Pasalnya banyak pengendara yang melanggar lampu merah. Padahal sudah jelas satu arah dan tidak boleh belok ke arah SPBU atau Pasar Babakan. Siang hari, di depan kawasan pendidikan Cikokol atau Yuppentek kemacetan terjadi saat jam bubaran sekolah. “Kita akan maksimalkan anggota Satlantas yang berjumlah 130 orang untuk bekerja mengatur lalu lintas di beberapa sumber dan titik kemacetan. Warga harap bersabar dan mematuhi peraturan yang sudah ada dan dibuat demi kelancaran dan kenyamanan bersama,”tutupnya (mg-01/bha)

Sumber: