Rutin Dimandikan, Cegah Jamur dan Kutu Pada Hewan

Rutin Dimandikan, Cegah Jamur dan Kutu Pada Hewan

SERPONG-Mandi tidak saja dianjurkan bagi manusia. Hewan pliharaan pun, harus rutin dimandikan. Sebab, dengan rutin membersihkan hewan ini bisa mengusir penyakit salah satunya, penyakit dari jamur dan kutu. Hal tersebut diungkapkan oleh Dominic Alfonso staf Pat Station ketika ditemui Minggu (17/9). Dia menjelaskan, Sebelum melakukan perawatan, binatang peliharaan berupa anjing maupun kucing terlebih dahulu harus melalui manual cheking untuk mengetahui ada atau tidaknya jamur dan kutu pada tubuh hewan. Dia mengatakan, jika terdapat kutu, terlebih dahulu dilakukan pembersihan kutu dengan cara mandi kutu. Tujannya agar, mencegah penularan terhadap binatang lainnya. “Nanti kalau belum mandi kutu, ketika diblower kutunya akan menular ke yang lain. Di sini juga ada pool (renang, red) dengan catatan hewan tersebut tidak memiliki jamur dan kutu,” tambahnya. Renang dinilai sangat bermanfaat bagi hewan, terlebih bagi yang memiliki masalah obesitas dan masalah pada tulang. Namun, pemilik hewan berhak menolak melakukannya selama mendapatkan persetujuan dari dokter hewan yang menjelaskan bahwa kondisi hewan sedang mengalami masalah kesehatan. Pemeliharaan anjing dilakukan berdasarkan kebutuhan. Dia mencontohkan, bagi anjing bertubuh besar umumnya dua minggu sekali dimandikan, namun tiga hari setelah dimandikan umumnya muncul bau tak sedap pada tubuh anjing sehing diperbolehkan dilakukan pembersihan selama seminggu sekali. Masalah yang kerap timbul pada anjing dan kucing terdapat pada jamur dan bulu. Untuk masalah itu, dapat dilakukan dengan cara membiarkan air membasahi dan mengendap di tubuh anjung, jika dibiarkan secara otomatis akan menyebabkan jamuran. Selain itu juga jangan memberikan makanan yang memiliki rasa garam karena akan menyebabkan bulu anjing rontok. “Untuk harga perawatan tergantung pada berat badan, kurang dari 5 kg dikenakan Rp 125 ribu, lebih dari itu ada kenaikan harga tersendiri sesuai penanganannya,” tambahnya, sembari menyebut penyebab lain kerontokan bulu anjing karena cuaca dan umur. Keberadaan Pat Stasion sendiri, berdirinya pada tahun 2007. Awalnya, lokasi petshop yang berada di Jalan Kalimantan, Nusa Loka, Kecamatan Serpong, ini hanya sebuah rumah. Namun, seiring berjalannhya waktu, usaha tersebut kini berkembag menjadi dua ruko bertingkat. “Di sini hanya cabang, pusatnya berada di Pluit, Jakarta Utara,” ujarnya, sembari menjelaskan bahwa di kantor pusatnya tedapat fasilitas hotel dan antar jemput perawatan anjing. Pantauan langsung selama melakukan perawatan di lantai dua, seluruh binatang ditempatkan di ruangan berpendingin udara dan tertutup sehingga pemilik dapat melihat secara langsung proses perawatan. Selain itu, di lantai satu menjajakan pakan hewan serta perlengkapan lain seperti kandang maupun aksesoris. Secara terpisah salah seorang pencinta anjing, Ibu  Fang-Fang mengaku senang melakukan perawatan seluruh anjingnya di lokasi tersebut. Wanita berkacamata yang datang mengenakan baju biru ini mengaku kerap melakukan perawartan hewan di sana. “Hari ini (kemarin, red) saya bawa tujuh ekor, di rumah saya punya 19 ekor,” singkatnya. (mg-6/esa)

Sumber: