Ditangkap KPK, Jabatan Iwan Rusmali Langsung Dipreteli
DPD Partai Golkar Kalsel langsung memecat kadernya Iwan Rusmali yang ditangkap KPK dan sudah berstatus sebagai tersangka. Berdasarkan hasil rapat pleno DPD Partai Golkar Kalsel, Sabtu (16/9), memutuskan Iwan Rusmali diberhentikan sebagai pengurus partai berlambang pohon beringin itu. Iwan yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Banjarmasin, dipastikan dalam waktu dekat akan diganti oleh anggota DPRD Kota Bajarmasin dari Fraksi Partai Golkar Kota Banjarmasin. Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel Supian HK menyatakan, sesuai hasil rapat pleno, Iwan Rusmali sudah tak lagi sebagai pengurus DPD Partai Golkar Kalsel. "Dia (Iwan Rusmali) sudah diberhentikan secara hormat sebagai pengurus DPD Partai Golkar Kalsel," ujar Supian kemarin. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kalsel itu menambahkan, untuk proses Pergantian Antar Waktu (PAW) prosesnya tinggal menunggu waktu. Sesuai perolehan suara terbanyak pada pemilu legislatif lalu,nama Nasrullah yang akan mengganti Iwan. Lalu, bagaimana dengan jabatan Ketua DPRD Kota Banjarmasin? Supian mengungkapkan, sesuai AD/ART partai, paling lama 14 hari sudah ada yang mengisi. Supian belum bisa menjanjikan siapa yang bakal menjabat Ketua DPRD Kota Banjarmasin. Dikatakannya, DPD Partai Golkar Kalsel akan meminta tiga nama kepada DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin untuk diajukan ke DPD Partai Golkar Kalsel. Jika melihat politisi Partai Golkar Kota Banjarmasin yang saat ini duduk di dewan Kota Banjarmasin, ada sejumlah nama yang berpotensi mengganti Iwan. Sebut saja, Rudiani, Ananda, Ramadhan Noor Supit, hingga Matnor Ali. Keempat nama ini memiliki kans kuat menduduki orang nomor satu di DPRD Kota Banjarmasin mengganti Iwan. "Prosedurnya, DPD Partai Golkar Kalsel meminta tiga nama yang diajukan DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin. Nah, ketiga nama yang diajukan nanti akan digodok untuk menduduki Ketua DPRD Kota Banjarmasin," kata Supian. Supian menjelaskan, keputusan menentukan nama yang terpilih nanti tak sampai diputuskan oleh DPP Partai Golkar. "Cukup DPD Partai Golkar Kalsel yang memutuskan. Tunggu saja,” terangnya. Sementara, DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalsel masih menutup diri terkait kadernya, atas nama Andi Effendi yang juga ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Wakil Ketua DPW PKB Kalsel Hormansyah mengatakan, dirinya tak bisa memberikan pernyataan resmi terkait soal kadernya. "Tunggu Ketua DPW PKB Kalsel Pak Zairullah saja nanti yang memberikan pernyataan," ucap Horman singkat. (mof/tof)
Sumber: