Tahun Ini Disperkimta Tangsel Targetkan Bangun 369 Rumah Program RUTLH

Tahun Ini Disperkimta Tangsel Targetkan Bangun 369 Rumah Program RUTLH

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan (dua kiri) secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada warga penerima manfaat program bedah rumah yang dilakukan oleh Disperkimta Tangsel tahun lalu.-Tri Budi/Tangerang Ekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel tahun ini targetkan akan membangun 369 rumah dalam program rumah umum tidak layak huni (RUTLH) hampir selesai.

Pembangunan rumah tersebut terus dilakukan untuk melanjutkan program yang sudah berjalan sejak sejak 2017. Kepala Disperkimta Kota Tangsel Aris Kurniawan mengatakan, tahun ini pihaknya akan dibangun 369 rumah dan harus tuntas.

" Pembangun 369 rumah tersebut harus selesai tahun ini dan program tersebut masuk dalam APBD murni 2025. Pembangunan bedah rumah ini tersebar di 7 kecamatan yang ada di Kota Tangsel," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Selasa (7/1/2025).

Diketahui, Disperkimta Kota Tangsel mulai membangun rumah dalam program RUTLH sejak 2017. Pada 2017 telah dibangun 206 rumah, 2018 dibangun 151 rumah, 2019 dibangun 205 rumah, 2020 dibangun 205 rumah, 2021 dibangun 198 rumah, 2022 dibangun 200 rumah, 2023 sebanyak 396 rumah dan 2024 510 rumah.

Mantan Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel tersebut tahapan atau proses nedah rumah sama seperti tahun lalu. Baik dari sosialisasi, pendataan, surat keputusan (SK) walikota, penetapan dan pembangunan rumah.

"Biaya pembangunan satu rumah sepertinya ada perubahan sedikit karena, ada perubahan desain dan harga material juga naik," jelasnya.

Menurutnya, pelaksanaan kegiatan perbaikan RUTLH dilakukan secara swakelola bersama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Tentunya BKM yang terlibat yang ada di tiap kelurahan lokasi penerima bantuan sosial tersebut.

Aris berharap, dengan adanya program bedah rumah tersebut penerima tidak lagi mengalami bocor rumahnya dan dapat menjalani hari-hari dengan tenang.

"Pembangunan rumah ini hakekatnya adalah rezeki yang diterima oleh masyarakat yang rumahnya dibangun," tutupnya. (*)

Sumber: