30 Karung Tanah Tutup Drainase

30 Karung Tanah Tutup Drainase

SERPONG-Penyebab melubernya air drainase di kawasan Serpong, terkuat. Ternyata, drainase itu tersumbat 30 karung tanah.  Penyumbat drainase ini diketahui setelah Balai Pelaksana Teknis Jembatan dan Jalan (BPTJJ) Provinsi Banten untuk Wilayah Tangerang menggali titik drainase yang tersumbat itu. Sejak Senin (11/9), para pekerja dari BPTJJ disibukan dengan menggali  saluran drainase yang berada di sepanjang jalan Pahlawan Seribu itu. Karung-karung tersebut diduga sengaja dibuang ke tempat itu. Pasalnya, mampetnya drainase terjadi setelah Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan penggalian pipa di kawasan itu. Diduga, para pekerja penggalian pipa sengaja menutup persimpangan saluran yang mengakibatkan jalan Pahlawan Seribu sempat tergenang air beberapa hari lalu. Penilik Jalan Pahlawan Seribu, Serpong dari BPTJJ wilayah Tangerang, Ian Sutiyana mengatakan, setelah lokasi galian dibersihkan, ditemukan adanya penyumbatan berupa tanah yang terbungkus karung berada di dalamnya. “Ada sekitar 30 karung yang sudah kami angkat dari dalam, itu sudah termasuk yang pecahanya. Sekarang air sudah bisa mengalir melewati crossing, tanah tersebut sudah kami angkut menggunakan dum truk,” ujarnya, Jumat (15/9). Dia menjelaskan, guna mamastikan lingkungan sekitar bersih dari lumpur dan sampah, pihak Pemkot Tangsel mengerahkan mobil tanki untuk membantu proses penyemprotan lumpur. Pantauan langsung pada Kamis (14/9) lalu, alat penyedot air dikerahkan untuk membantu pekerja menyelesaikan pembersihan. “Kalau dari kami menyediakan tenaga pekerjanya dan mesin penyedot. Pihak Pemkot juga sempat mengerahkan mobil tanki untuk menyedot air dan lumpurnya,” tambahnya. Adanya peristiwa tersebut membuatnya mengharapkan pihak PGN untuk bersama-sama menjaga lingkungan, terlebih masalah kebersihan tidak hanya menjadi tanggung jawabnya semata, melainkan tanggung jawab semua pihak. Ditanya mengenai sampai kapan pengerjaan normalisasi drainase dilakukan, dia mengaku secara normal dapat dilakukan sekitar dua hari. “Proses normalisasi selesai sekitar 2 hari bahkan bisa lebih karena mengandalkan cuaca,” pungkasnya. Wartawan koran ini sempat berusaha mengonfirirmasi pihak PGN melalui kontak center, namun belum membuahkan hasil.  Bahkan, pihak kontak canter sempat menanyakan lokasi galian yang sempat digenangi air. “Kami akan sampaikan kepada pihak yang menangani untuk segera ditindak lanjuti,” tutup petugas penerima telepon center PGN. Sebelumnya, Tangerang Ekspres juga mendatangi kantor PGN Area Tangerang di Jalan Pahlawan Seribu, guna melakukan konfirmasi. Namun, usaha konfirmasi itu sia-sia. Petinggi kantor cabang perusahaan plat merah tersebut, tidak ada yang mau memberikan tanggapan. Bahkan, petugas keamanan kantor PGN sempat mengarahkan untuk mendatangi kantor pusat guna memperoleh jawaban dari pejabat yang berkompeten. “Ke kantor pusat saja pak, karena setiap divisi ada humasnya. Kalau yang di sini (PGN Serpong, red) hanya menangani pembayaran. Kalau urusan teknik, ada di anak perusahaan PGN yaitu PGN Solution,” ujar petugas keamanan yang tidak mau dikorankan namanya, sembari menyebut seluruh pejabat PGN Area Tangerang sedang tidak berada di tempat. (mg-6/esa)

Sumber: