Perempuan Paruh Baya Ditodong Pisau di Rajeg, Awalnya Pelaku Mengiming-Imingi Bansos
Sarni, seorang perempuan paruh bayah menjaga warung di rumahnya di Kampung Kongsi Baru, RT 04 RW 01, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin malam.-Zakky Adnan-
TANGERANGEKSPRES.ID - Sarni, seorang perempuan paruh baya menjadi korban penodongan di rumahnya. Akibatnya, anting emas yang dipakainya digondol para pelaku.
Kepada Tangerang Ekspres, kemarin malam, Sarni menuturkan kronologis peristiwa yang dialaminya tersebut.
Kronologis penodongan, bermula saat ia didatangi dua orang tidak dikenal ke rumahnya, di Kampung Kongsi Baru, RT 04 RW 01, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/11/2024), siang.
Kedua pelaku datang dengan berboncengan sepeda motor Honda Mio berwarna hijau putih.
Awalnya, salah seorang pelaku membeli beberapa batang rokok Super senilai 10 ribu rupiah. Tak menaruh curiga sedikitpun, ia melayani pelaku seperti pembeli di warungnya.
Setelah itu, pelaku menawarkan dirinya untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos). "Ibu mau gak kita kasih bantuan? Kalau mau ibu ke sini ngomong sama saya," tutur Sarni, menirukan ucapan pelaku.
Selanjutnya, ia dimintai surat Kartu Keluarga (KK). Setelah ia memberikan KK, dirinya ditarik pelaku ke dalam dapur.
Setelah di dapur, ia diminta menanggalkan anting emas yang dipakainya. "Loh kok dicopotin?," jawab Sarni, spontan. "Sudahlah engga usah macam-macam," tutur Sarni, menirukan ucapan pelaku kala itu yang sambil menodongkan pisau yang diambil dari dari tas pelaku.
Khawatir pelaku semakin nekat sampai menusuknya, Sarni pun melepaskan perhiasan yang dikenakannya untuk diserahkan ke pelaku, terlebih hanya ada dirinya dan pelaku di dirinya.
"Udah dapat itu (anting emas), langsung melarikan diri kenceng banget," ungkapnya, seraya menyampaikan anting emasnya seharga sekitar 3 juta rupiah.
Sarni menambahkan, ciri-ciri pelaku berbadan pendek dan berkulit hitam. Sementara, ia tidak terlalu memperhatikan ciri-ciri pelaku lain yang membawa sepeda motor. Menurutnya, kemungkinan pelaku yang di sepeda motor mengawasi kondisi khawatir ada orang yang belanja ke warungnya.
Saat ditanya wartawan apakah peristiwa tersebut telah dilaporkannya ke Kepolisian, Sarni mengatakan tidak melaporkan peristiwa penodongan dan pencurian yang dialaminya ke Kepolisian. (*)
Sumber: