Meikarta Akan Bangun Perpustakaan Digital
Perpustakaan menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dari perpustakaan, berbagai sumber informasi bisa kita peroleh. Perpustakaan yang mempunyai koleksi buku lengkap juga menjadi sarana ideal untuk mengembangkan riset dan penelitian. Belakangan hadir perpustakaan digital yang makin digemari masyarakat. Istilah perpustakaan digital pertama kali diperkenalkan lewat proyek NSF/DARPA/NASA: Digital Libraries Initiative pada tahun 1994. Perpustakaan digital yang paling banyak dikenal saat ini adalah proyek Gutenberg, ibiblio dan Internet Archive. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro (microform dan microfiche), ataupun kumpulan kaset audio atau video. Isi dari perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer. Salah satu perpustakaan digital di Indonesia adalah The Johannes Oentoro Library di Universitas Pelita Harapan (UPH). Perpustakaan ini mempunyai koleksi buku dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Perpustakaan mewah dan modern ini didirikan oleh pihak universitas dengan menghabiskan biaya hampir Rp 50 miliar dengan luas hingga 5.400 meter persegi. Perpustakaan ini dibuka pada bulan Mei 2006 dan namanya diambil dari rektor pertama UPH, Johannes Oentoro. Untuk memasuki ruang perpustakaan ini, harus melewati 5 buah alat pemindai. Perpustakaan ini memiliki 50.000 buah koleksi buku, 2.100 koleksi majalah, 269 artikel jurnal yang tersimpan rapi di lantai 2 perpustakaan ini. Di perpustakaan ini juga terdapat lebih dari 1000 materi audiovisual dan 5.000 thesis atau disertasi. Lippo Group mengklaim akan segera membangun perpustakaan buku yang megah seperti The Johannes Oentoro Library di kota baru Meikarta. Terlebih pihak Lippo adalah salah satu pengembang pembangunan The Johannes Oentoro Library. Perpustakaan digital ini sebagai sarana belajar para penghuni Meikarta. Dengan hadirnya perpustakaan ini, penghuni Meikarta pun tak perlu repot ke pusat kota mencari referensi buku. Perpustakaan ini akan melengkapi keberadaan SD, SMP, SMA sampai universitas yang juga akan dibangun di kota baru Meikarta. Perpustakaan ini akan dijadikan tempat untuk menyimpan sejarah perjalanan pembangunan kota, kebutuhan ilmu pengetahuan warganya dengan kumpulan buku, film, slide dan tentunya mudah diakses lewat jaringan komputer.
Sumber: