DBMSDA Kabupaten Tangerang Lakukan Normalisasi Saluran untuk Cegah Banjir di Kemiri
Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang Iwan Firmansah (kanan) saat diwawancarai terkait penanganan banjir.-Asep Sunaryo/tangerangekspres.id-
TANGERANGEKSPRES.ID – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sumber Daya Air IV, melaksanakan program normalisasi Saluran Pembuang Susukan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Kemiri. Program ini merupakan bagian dari langkah rutin dalam mencegah banjir yang sering melanda daerah tersebut, terutama saat hujan deras meningkatkan debit air.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansah menjelaskan, normalisasi saluran ini dilakukan untuk memastikan aliran air dapat berjalan lancar dan tidak tersumbat oleh lumpur, sampah plastik, atau tanaman liar. "Normalisasi ini sangat penting, karena penyumbatan saluran adalah salah satu penyebab utama banjir. Dengan upaya ini, kami berharap masyarakat terhindar dari genangan air yang mengganggu aktivitas sehari-hari," ujar Iwan, Senin (14/10/2024).
Kegiatan normalisasi tersebut, lanjutnya, merupakan agenda rutin DBMSDA sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam pencegahan banjir. Diharapkan, dengan adanya normalisasi ini, potensi luapan air yang sering terjadi akibat saluran yang tersumbat dapat diminimalkan.
"Kami selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan kegiatan ini adalah salah satu solusinya. Semoga hasilnya dapat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar," tambah Iwan.
Selain program normalisasi saluran, DBMSDA Kabupaten Tangerang juga tengah melanjutkan program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Desa Klebet, Kecamatan Kemiri. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah sulit air di Lahan Pertanian dengan membangun sumur pompa dan fasilitas pendukung lainnya, khususnya pada Daerah Irigasi (DI) Kemeri 3.
"Dengan program LP2B, kami memastikan pasokan air untuk irigasi di lahan pertanian tetap lancar, sehingga tidak ada lagi kendala air yang bisa menghambat produksi pertanian," ungkap Iwan. Ia berharap program ini bisa meningkatkan kesejahteraan para petani dengan menjaga lahan pertanian tetap subur dan produktif.(*)
Sumber: