Walikota Belajar dari Pengelola Masjid

Walikota Belajar dari Pengelola Masjid

TANGERANG- Walikota Arief R Wismansyah menginginkan pegawai pemkot terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dalam memberikan pelayan kepada masyarakat. Sebagai pelayan, kata Arief, pegawai bisa belajar dari mana saja untuk hasil yang lebih baik.

"Minggu kemarin saya ke Masjid Jogokaryan, belajar bagaimana di suatu wilayah hanya karena pengelolaan masjid yang baik banyak masyarakat nggak hanya dari dalam negeri namun luar negeri yang datang, sehingga masyarakat sekitarnya juga mendapatkan berkah," ujarnya.

Arief menceritakan, setiap pagi warga sarapan bubur tidak pakai sterofom tapi pakai mangkok. Setiap hari Minggu sarapan bareng tidak pakai nasi kotak tapi piring. “Kkarena nyuci mangkok atau piring itu bisa jadi lahan ibadah bagi warganya," ceritanya.

 Yang luar bisa di Jogokaryan setiap permasalahan umat, masjid harus hadir, kalau ada warga yang tidak mampu ditanya keahliannya apa, Kemudian disuruh jualan di sekitar masjid. “Itu yang sarapan pagi beli buburnya kepada orang yang nggak mampu yang ada di sekitar masjid," kata walikota.

Belajar dari pengelolan masjid, Arief berharap pemerintah kota yang dipercaya mengelola APBD seharusnya bisa melakukan lebih untuk masyarakat. "Lah, kita pemerintah yang punya APBD, disana masjid bisa. Seharusnya kita juga bisa, dan ini menjadi pembelajaran bagi kita, untuk selalu hadir bagi masyarakat kita," serunya.

Hal senada juga disampaikannya saat membuka Rapat Penajaman Usulan APBD 2018 di Hotel Fame Serpong. Dalam kesempatan tersebut, Arief menegaskan pegawai yang hadir untuk tidak cepat puas dengan pencapaian yang ada. Mereka diingatkan untuk tetap belajar demi menambah kemampuan dan pengetahuan.

"Sekarang eranya sosial media, sudah sepatutnya juga bila kita peduli terhadap sosial media sebagai sarana komunikasi kita dengan masyarakat. Makanya sudah sepatutnya bila kita bisa memanfaatkan sosial media untuk kepentingan pemerintah, sehingga masyarakat bisa tahu bahwa program-program apa saja yang telah kita laksanakan," terangnya.

 Menyinggung soal penyusunan anggaran, walikota meminta kepada jajarannya untuk bisa merencanakan anggaran seefisien mungkin demi kesejahteraan masyarakat. "Finasiliasai kegiatan harus mengacu ke RPJM dan kebutuhan masyarakat Kota Tangerang. Program-program yang dibutuhkan adalah program yang menyentuh langsung ke masyarakat," tuturnya.

Wali kota juga berpesan agar program kegiatan kedepan bisa lebih mendorong peran serta masyarakat. "Sehingga masyarakat bisa terlibat dalam pembangunan dan memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi," tukasnya. (hms)

Sumber: