Hewan Kurban dari Bogor dan Purwakarta Dipantau

Hewan Kurban dari Bogor dan Purwakarta Dipantau

TIGARAKSA-Pemerintah Kabupaten Tangerang mewaspadai beredarnya hewan korban yang terjangkit penyaki yang dapat menular ke manusia (zoonosis), seperti anthrax. Tim pengawasan hewan kurban pun dibentuk dan diterjunkan di 29 kecamatan. Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Endang Kosasih mengatakan, saat ini pihaknya telah membentuk tim pengawasan hewan kurban. Tim ini telah disebar di 29 kecamatan. Tugasnya yakni, melakukan pengawasan, pengecekkan dan penindakan terhadap hewan kurban yang dinyatakan positif zoonosis. "Tim sudah kami turunkan melakukan pengawasan, pengecekkan dan penindakan," ujar Endang Kosasih saat melakukan sidak ke wilayah Tigaraksa untuk mengecek penjualan hewan kurban di wilayah itu, kemarin. Endang mengatakan, saat ini pihaknya terus memantau pengiriman hewan kurban dari wilayah endemik di wilayah Bogor dan Purwakarta. Kedua wilayah tersebut yang paling banyak mensuplai hewan kurban ke Kabupaten Tangerang. Kedua wilayah itu, tambah Endang, diketahui pernah menjadi wilayah endemik hewan kurban berpenyait anthrax. "Nah ini makanya kita pantau dengan ketat, kita waspada sekali," ujarnya. Endang mengaku, saat ini pihaknya belum mendeteksi wilayah Kabupaten Tangerang yang terdapat hewan kurban bermasalah. Pasalnya, Distanak masih terus mendata pengiriman hewan kurban dari Bogor dan Purwakarta yang masuk Kabupaten Tangerang. Endang mengatakan, yang terpenting dalam pengecekkan hewan kurban adalah kualitas daging dan jeroan. Menurutnya, daging dan jeroan menjadi salah satu yang dicek dari hewan kurban. Sebelumnya diberitakan, tim yang dibentuk Distanak melibatkan unsur paramedik, dokter hewan dan petugas dari masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang. Setiap kecamatan terdapat satu tim pemeriksa yang terdiri dari tiga orang gabungan dari dokter hewan, paramedik dan tenaga teknis. Jumlah keseluruhan tim ini mencapai 92 orang. Namun, tidak seluruh tim berisikan dokter hewan dan paramedik yang bertugas di 29 kecamatan. Sebab, jumlah dokter hewan dan paramedik di Kabupaten Tangerang sangat terbatas.(mg-14).

Sumber: