ISPA Duduki Peringkat Pertama 10 Penyakit di Puskesmas Kilasah
Tampak depan dari Unit Pelayanan Teknis Puskesmas Kilasah, pada Senin (22/7/2024).-Een Amelia/Tangerang Ekspres-
TANGERANGEKSPRES.ID - Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA di wilayah kerja Puskesmas Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, menduduki peringkat paling tinggi dibandingkan jumlah penyakit lainnya.
Dari data sepanjang Januari hingga Juni 2024, ISPA menjadi penyakit paling banyak yang diderita oleh warga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kilasah, dengan jumlah 663 kasus.
Adapun wilayah kerja Puskesmas Kilasah menangani lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Kasemen, diantaranya Kelurahan Kilasah, Kelurahan Mesjid Priyayi, Kelurahan Terumbu, Kelurahan Warung Jaud dan Kelurahan Bendung.
Menurut data yang terhimpun sepanjang semester satu tahu 2024 penyakit ISPA yang menduduki peringkat pertama dengan jumlah 663 kasus, kemudian disusul dengan dermatitis sebanyak 392 kasus, diikuti Gastritis sebanyak 351 kasus, mylagia sebanyak 321 kasus, diare 303 kasus, hipertensi 192 kasus, sakit kepala 77 kasus, konjungtivitis 70 kasus, atritis 58 kasus dan batuk 48 kasus.
Adapun faktor yang mempengaruhi penyakit ISPA adalah perubahan cuaca yang ekstrem hingga debu-debu dan polusi yang bertebaran akibat aktivitas pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor. Sehingga, 663 warga menderita ISPA dan didominasi oleh anak-anak.
"Kebanyakan yang terkena ISPA itu anak-anak mulai dari usia 0-7 tahun, dan disusul orang dewasa hingga lansia," tutur Kepala Puskesmas Kilasah Murni Diasfara, Senin (22/7/2024).
Bahkan, Kepala Puskesmas Kilasah Murni Diasfara menyebutkan, sepanjang tahun 2024 warga yang terjangkit ISPA akan terus bertambah.
"Untuk saat ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang menderita ISPA masih sama, dan kemungkinan akan terus bertambah," ujarnya.
Murni menjelaskan,selain peralihan cuaca yang ekstrem, kebersihan hingga daya tahan tubuh juga mempengaruhi penyebaran ISPA. Maka dari itu, untuk mencegah penyebaran ISPA, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada warga Kecamatan Kasemen.
"Kita juga melakukan sosialisasi, seperti sosialisasi etika batuk, bahaya merokok dan lainnya, untuk menekan angka penderita ISPA," ucapnya.
Walaupun hingga saat ini Puskesmas Kilasah masih belum menemukan pasien ISPA yang meninggal dunia, Murni menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, dan juga pentingnya penggunaan masker pada kegiatan sehari.(*)
Sumber: