Pergerakan Ormas Terus Dipantau

Pergerakan Ormas Terus Dipantau

SERPONG UTARA-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany memastikan tak ada lagi aktivitas ormas radikalisme di Kota Tangsel. Mengacu pada Perppu Ormas, dimana seluruh ormas yang disinyalir atau dicurigai menimbulkan paham radikal  harus segera dibubarkan. Salah satunya adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Bersama dengan instansi lainnya, Airin memastikan bahwa ormas HTI sudah dibubarkan semenjak Perppu itu dikeluarkan. Namun yang dikhawatirkan dengan dibubarknnya salah satu ormas, ada ormas lain yang memiliki paham yang sama. Pemkot bekerjasama dengan Polres Tangsel, Dandim 0506, Kesbangpol serta seluruh instansi lainnya bertanggung jawab akan terus melakukan pengawasan. Agar hal semacam itu tidak ditemukan di Kota Tangsel.  Jadi semenjak ada keputusan pembubaran dari pusat, memang tidak ada kegiatan HTI yang termonitor oleh Pemkot. Jadi kami pastikan kalau HTI sudah tidak memiliki kegiatan di Kota Tangsel,” kata Airin dalam Rapat Koordinasi Perppu Ormas di Hotel Sollmarina, Serpong Utara, Senin (21/8). Airin mengatakan, dalam rapat koordinasi tersebut juga Pemkot Tangsel menerima berbagai masukan dalam mengelompokan ormas yang teridentifikasi radikalisme. ”Seperti dari sisi keamanan negara menurut TNI, perilaku radikalisme menurut Polres Tangsel serta tata cara perizinan ormas dari kesbangpol,” ujar Airin. Semnetara itu Kepala Kesbangpol Tangsel Azhar Syamun mengatakan, ormas HTI memang tidak terdaftar di Kesbangpol Tangsel. Sebab HTI sudah mengantongi izin dari Kementerian Hukum dan HAM. Sehingga tidak memerlukan izin dari Pemkot lagi. “Kalau sifatsnya sudah seperti itu, memang nggak perlu lagi izin di kita (Kesbangpol) karena itu sudah mewakili Indonesia. Mereka waktu itu bebas beraktivitas karena punya izin. Kalau sekarang, karena dibubarkan ya, tidak boleh,” katanya.  Wakapolres Kota Tangsel Kompol Alponso mengatakan, saat ini dirinya tengah memantau aktivitas ormas lainnya. Agar tidak melakukan aktivitas radikalisme yang dikhawatirkan. Apalagi dirinya mengkhawatirkan beberapa anggota HTI masuk ke dalam ormas lain.  Karena yang tidak ada kan hanya ormasnya. Orangnya masih ada, mereka bisa masuk ke ormas lain. Tugas kita memantau, supaya tidak ada ormas-ormas yang dikhawatirkan menyebarkan paham radikalisme,” pungkasnya. (esa)

Sumber: