Survei Tak Jadi Patokan Pengusungan Cakada PDI Perjuangan
Bakal calon Bupati Tangerang Mad Romli mendatangi sekretariat PDI Perjuangan Provinsi Banten untuk menjalani fit and proper test Pilkada Kabupaten Tangerang 2024.-DOK. PDI FOR TANGERANGEKSPRES.ID-
TANGERANGEKSPRES.ID -- Survei elektabilitas dan popularitas tak menjadi satu-satunya poin penting rekomendasi dari PDI Perjuangan Kabupaten Tangerang. Calon kepala daerah (Cakada) yang akan diusung partai banteng ini mesti punya kelayakan, kepatutan dan komitmen mensejahterakan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tangerang Irvansyah Asmat saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres. Ia mengatakan, survei elektabilitas dan popularitas hanya salah satu alat bantu yang digunakan untuk mengukur pengenalan masyarakat terhadap calon. Untuk materi wawancara, kata Irvan, disiapkan oleh pengurus PDI Perjuangan Provinsi Banten.
"Wawancara digunakan untuk mengetahui kesiapan dan komitmen dari bakal calon. Untuk bisa memenangkan pilkada ada beberapa faktor yang harus dipenuhi, oleh karenanya PDI Perjuangan memiliki metode tersendiri dalam menentukan calon. Survey itu hanya salah satu saja," jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (12/5/2024).
Irvan membeberkan, ada 9 tokoh yang mengambil formulir pendaftaran Pilkada Kabupaten Tangerang 2024. Namun, hanya dua orang yang tidak mengembalikan formulir pendaftaran, yakni, Bahrul Ulum dan Zulkarnain.
Adapun, tokoh lainnya yakni, Mad Romli, Irvansyah Asmat, Didi Supriadi Wijaya, Iskandar Mirsad, Moch. Maesyal Rasyid, Dahlan Hasyim dan Intan Nurul Hikmah.
"Setiap partai pasti punya mekanisme masing-masing. Di PDI Perjuangan ada mekanisme salah satu tahapannya wawancara sebelum dilakukannya survey, tahap akhirnya di DPP partai. Materi wawancaranya oleh desk pilkada Provinsi Banten," jelasnya. (*)
Sumber: