50 Guru Pembina Pramuka Ikuti Karang Pamitran, Apa Tujuannya?

50 Guru Pembina Pramuka Ikuti Karang Pamitran, Apa Tujuannya?

Asda 1 Kota Tangsel Chaerudin (tengah) didampingi Kepala Dispora Mursinah foto bersama dengan peserta Karang Pamitran di Hotel Marilyn, Serpong Utara, Kamis (22/2/2024). -Tri Budi/tangerangekspres.id-

TANGERANGEKSPRES.ID - Sebanyak 50 pembina pramuka tingkat SD, SMP dan SMA sederajat mengikuti Karang Pramitran. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Tangsel tersebut diadakan pada 22-24 Fabruari 2024 di Hotel Marilyn, Serpong Utara.

Kepala Dispora Kota Tangsel Mursinah mengatakan, Karang Pamitran adalah adalah pemuan pembina pramuka yang ada di wilayahnya. "Ini untuk pererat hubungan persaudaraan dan kekeluarga dan meningkatkan pengetahuan serta pengalaman dalam kepimpinan dalam bidang pramuka kepada pembina pramuka," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Kamis (22/2/2024).

Mursinah menambahkan, peserta berasal dari 7 kecamatan. Dimana Karang Pamitran adalah media pertemuan konstrusif dan diharap ada satu startegi yang dilakukan oleh pembina bagaimana langkah-langkah kedepan bahwa pramuka bisa semakin maju dan bermanfaat.

"Karang Pamitran adalah wahana pembinaan anggota dewasa pramuka dalam mengingat kembali pentingnya melalukan nilai-nilai kebangsaan nasionalisme pada pendidik pramuka," tambahnya.

Sementara itu, Asda 1 Kota Tangsel Chaerudin mengatakan, kepramukaan di Kota Tangsel masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. "Diantaranya adalah perbandingan peserta didik dengan pembina pramuka masih sangat jomplang sekali," ujarnya.

Chaerudin menambahkan, untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah oleh pramuka untuk meningkatkan kemampuan pembina dengan meningkatkan syarat kecakapan umum. Syarat kecakapan khusus dan kemampuan lainnya sehingga pembina pramuka dapat mentransformasikan ilmu yang dimiliki sesuai dengan kekinian dan mengikuti perkembangan jaman yang demikian berubah cepat. 

"Saya berharap dengan keterbatasan jumlah pembina pramuka saat ini, dapat dijawab dengan kemampuan profesionalisme pembina dalam mendidik dan memandu adik-adik kita," tambahnya.

Menurutnya, puhaknya mendorong untuk dilaksanakannya pelatihan-pelatihan mencetak pembinapembina handal dengan dilaksanakannya kursus mahir dasar (KMD) dan kursus mahir lanjutan (KML) bagi pembina pramuka. Agar rasio ideal antara pembina dan peserta didik mencapai angka rasio ideal yaitu 1:15. 

"Pendidikan dan pelatihan adalah upaya kemampuan dan kinerja seseorang melalui proses kursus yang tersistem dan terintegrasi," ungkapnya.

Pria yang juga menjabat Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel ini menjelaskan, pramuka harus memiliki inovasi dalam melakukan pendidikan dan pelatihan untuk kepramukaan. 

Pemangku kebijakan bersama-sama untuk bisa saling memahami dan menyepakati bahwa perubahan dan kemajuan membutuhkan kemauan, keselarasan dan komitmen untuk melakukan perubahan. 

Pembina pramuka merupakan salah satu pilar penting dari proses pembinaan gerakan pramuka, baik dari sisi organisasi maupun sebagai pembina pramuka yang bersentuhan langsung dengan peserta didik. 

"Kita harus bersyukur bahwa kita menjadi bagian yang tak terpisahkan dan berada di sebuah struktur organisasi besar. Kita ini bukan lokal, kita ini bukan nasional, kita ini bukan regional tapi kita ini adalah internasional," terangnya.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Kepramukaan pada Dispora Kota Tangsel Ilham Suyatno mengatakan, Karang Pamitran adalah pertemuan pembina pranuka buat anggota dewasa. Dari pertemuan tersebut diharapkan ada usulan aspiratif dari bawah dan ditampung di dinas.

Sumber: