Pedagang Pasar Anyar Sebut Dirut PD Pasar Arogan

Pedagang Pasar Anyar Sebut Dirut PD Pasar Arogan

TANGERANGEKSPRES.CO.ID — Sejumlah pedagang Pasar Anyar menuding PD Pasar Kota Tangerang dituding arogan. Hal ini menyusul permintaan pihak PD Pasar terhadap para pedagang untuk mengosongkan kiosnya pada 27 September 2023 nanti, tanpa menyosialisasikan terlebih dahulu. Salah satu pedagang sembako, Fernando mengatakan, para pedagang Pasar Anyar menyetujui Pasar Anyar dilakukan revitalisasi. Sebab, kondisi Pasar Anyar memang sudah tidak layak. Namun, untuk melakukan relokasi para pedagang, dia menilai pihak PD Pasar Kota Tangerang selaku pengelola, terlalu tergesa-gesa. Minimnya sosialisasi terhadap seluruh penghuni kios Pasar Anyar dikeluhkan para pedagang. ”Secara resmi dari PD Pasar sosialisasi itu belum sampai ke kita pemilik kios ini. Saya dengar dari temen lainnya baru dilakukan pertemuan 2 kali. Pertama pada 9 September 2023 pertemuan antara PD Pasar bersama beberapa pedagang di Masjid Agung katanya menampung aspirasi dulu. Tapi keesokan harinya malah tersebar spanduk-spanduk tempat relokasi. Padahal belum ada kesepakatan,” ungkap Fernando saat ditemui Tangerang Ekspres, Senin (18/9/2023). Pemilik Toko Sembako Citra ini menyebut, PD Pasar mengambil keputusan penempatan relokasi bagi para pedagang dinilai sepihak. Sikap arogansi PD Pasar yang mewakili Pemkot Tangerang malah membangkitkan perlawanan bagi para pedagang. ”Seharusnya kan komunikasikan dengan baik dengan para pedagang. Jangan tiba-tiba kita akan direlokasi. Kita ini kan butuh waktu untuk pindahan. Lokasinya pun belum disepakati dengan para pedagang,” tukasnya. Berdasarkan pantauan, dua baliho besar terpasang di atas bangunan Pasar Anyar. Spanduk itu berisi penolakan tempat-tempat relokasi yang telah ditetapkan pihak PD Pasar. Bahkan, satu baliho bertuliskan "Pedagang Pasar Anyar setuju dengan adanya revitalisasi Pasar Anyar. Tapi pedagang kecewa dengan sikap Dirut PD Pasar yang arogan". Fernando menyampaikan, PD Pasar seharusnya secara resmi berkirim surat ke masing-masing pemilik kios di Pasar Anyar, bahwa Pasar Anyar menjadi bagian proyek strategis nasional (PSN) yang akan dilakukan revitalisasi. Dikatakan sosialisasi itu seharusnya dilakukan 6 bulan sebelum dilakukan pengosongan. "Sampai sekarang saya belum mendapatkan surat kalau kita mau direlokasi. Kalau denger" dari temen sudah. Tapi secara resmi belum," ujarnya. "Seharusnya dari 6 bulan lalu secara resmi disosialisasikan. Ini baru katanya sudah dilakukan baru sekali, tiba-tiba kita diminta kosongkan kios sampai 27 September ini. Para pedagang mana pada mau," cetusnya. Senada dikatakan pedagang busana muslim, Rizki Mubarok. Pihaknya menolak dalam waktu dekat sudah harus pindah dari kiosnya di Pasar Anyar. Khususnya para pedagang pakaian meminta direlokasi setelah perayaan lebaran Idul Fitri 2024 nanti. "Kenapa kita minta setelah lebaran? Karena kita ibarat petani panennya bulan puasa menjelang lebaran. Kalau setelah lebara kita punya biaya untuk pindahan. Sekarang buat makan aja kembang kempis," paparnya. Selain itu, sambung Rizki, para pedagang juga mengeluhkan spanduk yang terpasang di tempat relokasi pedagang Pasar Anyar. Hal itu membuat resah para pedagang. Sebab,tempat-twmpat relokasi tersebut belum ada kesepakatan dengan para pedagang. "12 September 2023 lalu kita ramai-ramai jalan kaki datangi kantor PD Pasar. Kita minta spanduk-spanduk itu diturunkan terlebih dahulu sebelum adanya kesepakatan dengan para pedagang," tukasnya. Meski demikian, dia juga mengakui bahwa revitalisasi Pasar Anyar merupakan program strategi nasional (PSN) pemerintah pusat yang bekerja sama dengan Pemkot Tangerang. Menurutnya, pada umumnya para pedagang Pasar Anyar menyetujui Pasar Anyar dilakukan revitalisasi. Sebab, revitalisasi Pasar Anyar sudah seharusnya dilakukan oleh pihak pemerintah. Namun, sosialisasi revitalisasi pasar tersebut secara resmi baru dilakukan PD Pasar Kota Tangerang selaku pengelola Pasar tersebut baru sekitar 2 kali pertemuan. Sosialisasi itu pun diketahui hanya segelintir pedagang. Seharusnya PD Pasar melakukan sosialisasi secara resmi melalui surat yang disampaikan kepada seluruh pedagang Pasar Anyar. Kemarin, kembali dilakukan sosialisasi. Hasilnya pun sama, yaitu belum mendapatkan kesepakatan. "Kita minta komunikasikan dengan baik. Kita mau direlokasi. Tapi tidak dengan cara dadakan begini, tiba-tiba kita diminta pindah ke tempat yang sudah disediakan. Kita menolak karena terlalu dadakan. Semuanya kan harus kita persiapkan," tukasnya. Menurutnya, terkait relokasi, pihak pemerintah melalui PD Pasar Kota Tangerang seharusnya dari jauh hari, 6 bulan sebelumnya seharusnya melakukan musyawarah sampai mufakat dengan para pedagang. Pemerintah tidak semestinya mengedepankan ego sektoral dengan mengabaikan aspirasi para pedagang. Dia berharap, pemerintah sebagai Ulil Amri mengedepankan sikap yang bijaksana dengan melakukan komunikasi yang baik dalam memutuskan suatu urusan terkait relokasi para pedagang. "Kita percaya kalau komunikasi dilakukan dua arah pasti akan menemukan hasil yang baik," pungkasnya. Dilain pihak, Direktur PD Pasar Kota Tangerang, Titin Mulyati saat ditemui di ruang kerjanya enggan memberikan keterangan ihwal polemik relokasi para pedagang Pasar Anyar. Dia mengarahkan ke bagian Humas Pemkot Tangerang "Satu pintu saja ya melalui humas," singkatnya. Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Kota Tangerang, Mualim mengatakan, bahwa tahapan-tahapan akan dilakukannya revitalisasi Pasar Anyar telah dilakukan sejak akhir 2019 lalu. Hanya saja, kala itu terbentur pandemi Covid-19. Sosialisasi relokasi para pedagang pasar Anyar pun urung dilakukan lantaran Pemkot Tangerang fokus terhadap penanganan Covid-19. Kemudian, awal Tahun 2023, Pemkot Tangerang melalui PD Pasar kembali melakukan sosialisasi terkait akan dilakukannya revitalisasi Pasar Anyar yang akan dilakukan Kementerian PUPR. "Sebenarnya tahapan-tahapan sudah dilakukan sudah lama, sejak 6 bulan lalu juga kembali kita lakukan sosialisasi," kata Mualim. Dikatakannya, Pemkot Tangerang berupaya memfasilitasi tempat relokasi dengan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pedagang. Hasilnya, terdapat lima titik relokasi bagi para pedagang pemilik kios. Diantaranya, Pasar Modern Banjar Wijaya, Mal Metropolis Town Square, Pasar Bandeng, Mal Sinta dan Pasar Laris. Dia berharap, para pedagang menerima lokasi-lokasi tersebut. Pemkot Tangerang semaksimal mungkin memberikan pelayanan terhadap masyarakat khususnya para pedagang. "Tempat-tempat relokasi itu kita tunjuk hasil lobi Kementerian PUPR untuk memberikan keamanan dan kenyamanan juga baik untuk pedagang sendiri dan pengunjung," pungkasnya. Reporter : Abdul Aziz

Sumber: