Tak Makan Selama 10 Hari, Pria Obesitas Dievakuasi ke RSU Kota Tangerang

Tak Makan Selama 10 Hari, Pria Obesitas Dievakuasi ke RSU Kota Tangerang

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Cipto Raharjo (45), pria obesitas dengan bobot sekira 200 kilogram lebih dalam kondisi sakit dievakuasi dari rumahnya di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Bojong Poncol, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, ke rumah sakit umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, guna mendapatkan perawatan, Selasa (4/7). Cipto, anak kedua dari Kasid (78) dan Toyipah (56) bersama keluarganya yang tinggal di sebuah kios kontrakan memudahkan proses evakuasi yang dilakukan tim BPBD Kota Tangerang. Hanya saja puluhan warga yang berkerumun ingin tahu proses evakuasi tersebut menjadi kendala petugas. Cipto dievakuasi dari ruangannya menggunakan Troli besar yang kemudian diangkat beramai-ramai oleh tim BPBD untuk dinaikkan ke kendaraan truk milik BPBD sekira pukul 19.15 WIB. Kristanto (47) yang merupakan kakak dari Cipto mengungkapkan, sejak 10 hari terakhir merasakan sakit pada kakinya hingga tidak bisa berjalan. Selama 10 hari itu juga Cipto tidak bisa makan. "Sejak sakit dia gak bisa makan. Kalo kita kasih makan selalu muntah katanya pahit. Cuma minumnya yang kuat, tapi kan kondisinya tetap lemas," ungkap Kristanto kepada Tangerang Ekspres, Selasa (4/7). "Semenjak gak bisa jalan dia awalnya pengen diet, karena kalau makan takut BAB (buang air besar). Tapi malah jadi sakit dan lemas gini," sambungnya. Kristanto yang sehari-hari jualan ketoprak bersama orang tuanya menuturkan, sebelumnya adiknya itu seorang pemulung barang bekas. Sejak 2010 dia sudah merasakan sering sakit pada kakinya dia tidak dapat berjalan bertahan lama. Cipto pun meninggalkan mata pencaharian sebagai pemulung. Dikatakan Kristanto, karena merasa bosan dan jenuh, Cipto menyambi usaha ojek pangkalan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. "Lagi dia sehat dia suka ngojek, cuma kan kasian banyak penumpang yang gak mau, karena badannya aja udah besar gitu," tuturnya. Kristanto menambahkan, semenjak adiknya sakit, mendapat perhatian dari ketua RT dan RW yang menyarankan untuk dilakukan perawatan. Semula Cipto pun enggan untuk dievakuasi ke rumah sakit lantaran malu. Namun setelah mendapatkan masukan dari pihak keluarga dan pengurus RT dan RW dia pun akhirnya menurutinya. "Dia di bawa ke rumah sakit kan kita maunya dia sembuh, katanya malu, tapi akhirnya dia mau tapi maunya dibawanya malam hari," imbuhnya. Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan mengatakan, Cipto Raharjo dievakuasi menuju RSUD Kota Tangerang. "Tim BPBD melakukan evakuasi Cipto ke RS atas permintaan keluarganya," ujar Maryono. Maryono mengatakan, pihaknya melakukan evakuasi Cipto menggunakan troli besar untuk memudahkan mengangkat Cipto ke kendaraan truk yang membawanya ke RSUD Kota Tangerang. Dia menuturkan, evakuasi pria obesitas merupakan kasus kedua yang dilakukan oleh BPBD Kota Tangerang. “Sebelumnya almarhum Fajri, warga Pedurenan Karang Tengah, ini yang kedua," tuturnya. Komandan regu (Danru) BPBD unit pelaksana teknis (UPT) Ciledug, Pos Kecamatan Pinang, Tanjani menambahkan, pihaknya mengevakuasi Cipto menggunakan Troli besar untuk mengeluarkan pria obesitas dari kamarnya. Kemudian untuk menaikkan ke truk tim BPBD menaikkannya dengan cara mengangkat beramai-ramai. "Kita mengevakuasinya menggunakan Troli besar, kemudian untuk menaikkan ke truk kita gotong beramai-ramai," ujar Tanjani. Dia menyebut, lamanya proses evakuasi sekitar 20 menit. Hanya saja kerumunan massa sedikit menjadi kendala proses evakuasi. Setelah berhasil menaikkan Cipto ke truk, tak lama kemudian, tim BPBD langsung membawanya ke RSUD Kota Tangerang. "Karena banyak warga ramai kita agak kesulitan sebenernya untuk evakuasi itu susah-susah gampang karena kondisi Cipto yang udah lemah," tandasnya. Sebelumnya, pada 8 Juni 2023 lalu BPBD Kota Tangerang juga mengevakuasi seorang pemuda bernama Muhammad Fajri (27) asal Pedurenan, RT 01 RW 02, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, menggunakan forklif. Fajri yang memiliki bobot 280 kilogram mengalami gangguan kesehatan akibat obesitas dan harus menjalani perawatan di RSUD Kota Tangerang. Namun, Fajri akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSCM.(*) Reporter : Abdul Aziz

Sumber: