Belum Ada Sosialisasi Revitalisasi Pasar Anyar

Belum Ada Sosialisasi Revitalisasi Pasar Anyar

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Sejumlah pedagang hingga saat ini belum tahu akan ada revitalisasi Pasar Anyar, Kota Tangerang. PD Pasar belum melakukan sosialisasi kepada pedagang. Selama proses revitalisasi Pasar Anyar, semua pedagang akan direlokasi di lantai 3 pasar tersebut. Para pedagang menolak dipindahkan ke lantai 3.Karena kondisi bangunan tak layak. Akses menuju lantai 3 sulit. Kondisi ini akan membuat dagangan mereka tak laku. Salah satu pemilik toko emas di Pasar Anyar, Hendra mengungkapkan, hingga saat ini belum ada sosialisasi dari PD Pasar bahwa Pasar Anyar akan dilakukan revitalisasi. Namun, sekitar 2018 lalu ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke pasar tersebut, informasi yang didapat, bangunan pasar tersebut akan direvitalisasi oleh pemerintah pusat. Para pedagang akan direlokasi sementara ke Mal Balekota. "Waktu Pak Jokowi berkunjung ke sini infonya bangunan pasar ini mau dibangun ulang supaya bersih dan tidak kumuh," kata Hendra kepada Tangerang Ekspres, Kamis 4 Mei 2023. "Sampai sekarang belum ada informasi lagi," sambungnya. Hendra yang sudah 20 tahun lebih menempati kios milik orangtuanya itu menolak apabila bangunan gedung pasar tersebut dilakukan revitalisasi tahun ini. Sebab, dia hanya memiliki toko emas hanya di pasar tersebut. Selain itu, setelah dilakukan revitalisasi, meski kondisi pasar akan lebih nyaman dan bersih, menurutnya, pemerintah akan mengenakan biaya sewa yang lebih tinggi. "Wah pokoknya selain ribet pasti setelah dibangun ulang biaya sewa kiosnya pasti mahal," tandasnya. Hendra juga menolak apabila para pedagang direlokasi ke lantai 3 Pasar Anyar. Pasalnya, dia yang menempati kios paling depan di lantai dasar saat ini tidak seramai 5 tahun yang lalu. Jika harus pindah ke lantai 3, dia yakin akan sepi pengunjung. "Di lantai 2 dan 3 itu tidak ada pengunjungnya, siapa yang mau ke atas tempat sepi gitu,. Saya yakin semua pedagang gak bakal ada yang mau," tukasnya. Hendra menyarankan, pemerintah lebih baik memilih melakukan pembenahan dengan merenovasi gedung Pasar Anyar tersebut. Seperti akses jalan di lantai dasar yang sudah hancur. Selain itu, ketika hujan lebat, lantai dasar itu banjir lantaran paralon pembuangan air sudah banyak yang pecah. "Kalau direnovasi saya setuju, kan kita gak perlu pindah. Pernah dulu direnovasi sekarang keramiknya sudah pada hancur lagi," ujarnya. Senada dikatakan Agus, pedagang pakaian yang menempati kios di lantai 2. Dia belum mendapatkan informasi jika bangunan pasar tersebut akan dibangun ulang oleh pemerintah pusat. Dia juga menolak apabila dalam waktu dekat ini bangunan pasar tersebut direvitalisasi. Sebab, berdasarkan sertifikat hak persewaan tempat usaha mereka menempati kios sejak Agustus 2006 dan akan berakhir Agustus 2026. "Hak sewa kita di sini selama 20 tahun, ada sertifikatnya. Sejak Agustus 2006 sampai Agustus 2026," ungkap Agus, yang sudah berjualan pakaian selama 20 tahun di Pasar Anyar itu. Dia meminta pemerintah melakukan revitalisasi bangunan Pasar Anyar setelah berkahir masa hak sewa kios. "Kita minta pemerintah harus menunggu masa sewa habis. Kalau masa sewa sudah berakhir terserah mau dibangun ulang juga. Kalau dalam waktu dekat ini ya jangan lah," imbuhnya. Berdasarkan pantauan, pasar legendaris bagi masyarakat Kota Tangerang itu saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Di lantai dasar banyak kios yang kosong. Kondisinya gelap dan kotor. Akses jalan di sekitaran lantai dasar itu sudah hancur. Di lantai 2 pun banyak kios yang kosong, hanya beberapa pedagang yang bertahan berjualan walaupun kondisinya sepi. Banyak atap di lantai 2 yang bocor. Berbeda dengan Iwan Setiawan, pedagang ikan asin. Meski sisa hak pakai tersisa 3 tahun lagi dia sangat setuju apabila bangunan Pasar Anyar itu direvitalisasi tahun ini. Pasalnya, kondisi bangunan Pasar Anyar saat ini sangat memprihatinkan. Dikatakannya, di lantai dasar tempat ia berjualan kondisinya sangat kumuh kotor dan bau. Dia menyebutkan, di lantai dasar Pasar Anyar belasan kios digunakan untuk pemotongan ayam "Makanya di sini sudah kotor bau kumuh, soalnya disini tuh liat kios yang berjejer ini sudah dijadikan kandang ayam. Di sini tempat pemotongan ayam," ungkap Iwan yang sudah menempati kiosnya hampir 20 tahun. Selain itu, ketika hujan deras mengguyur wilayah Kota Tangerang, lantai dasar bangunan Pasar Anyar itu banjir dan bau, akses jalan di lantai dasar menjadi kubangan air jika banjir. "Air masuk ke kios saya kalau hujan, wah parah dah, sudah harus dibangun ulang. Kan pernah Pak Jokowi waktu berkunjung kesini bilang Pasar ini mau dibangun ulang," tandasnya. Dia berharap, pemerintah secepatnya melakukan revitalisasi bangunan pasar anyar yang sudah legendaris bagi masyarakat Kota Tangerang. Sebab, apabila sudah direvitalisasi pasar tersebut akan bersih dan memberikan kenyamanan baik para pedagang maupun pengunjung. "Saya yakin kalau bersih dan nyaman pengunjung akan ramai kembali," pungkasnya. Sebelumnya, Satpol PP Kota melakukan penggusuran pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Anyar. Sempat terjadi insiden. Salah seorang pedagang dibanting oleh salah satu anggota Satpol PP. Direktur PD Pasar Kota Tangerang Titin Mulyati mengatakan, revitalisasi bangunan Pasar Anyar merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk menata ulang dan meningkatkan daya saing Pasar Anyar dari ancaman pasar modern di Tangerang yang menjamur. “Jadi ini arahan Pak Presiden Jokowi, lewat program kalau enggak salah namanya Pasar Rakyat. Sekitar tahun 2018 kan beliau pernah berkunjung ke Pasar Anyar dan Alhamdulillah kita dapat bantuan dari Pak Presiden melalui PUPR untuk penataan Pasar Anyar,” terang Titin. Titin berharap penataan Pasar Anyar mendapatkan dukungan dari semua pihak agar arahan presiden bisa segera direalisasikan. “Makanya ini harusnya didukung oleh semua pihak mengingat semrawutnya Pasar Anyar," sebutnya. Terkait dengan relokasi pedagang yang dituding tidak ada penempatan sementara, ia menegaskan pihaknya sudah mempersiapkan. Tempatnya berada di lantai tiga Pasar Anyar. "Kalau dibilang kita tidak menyediakan lokasi sementara, agak aneh juga. Karena kita sudah sediakan lokasinya di lantai tiga,” tukas Titin. (*)

Sumber: