Landasan Pacu Dipaksakan 84 Pesawat
TANGERANG – Pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta dinilai membahayakan. Lantaran landasan pacu dipaksakan untuk 84 pesawat per jam. Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) memprotes hal ini. Andri Budi Sitomurang, Wakil Ketua IATCA mengatakan, pihaknya menolak usulan yang diajukan ATC Bandara Soekarno-Hatta. Karena akan berdampak negatif dan terkesan memaksakan dengan menambah kuota penggunaan landasan pacu. "Padahal berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan, untuk Bandara Soekarno-Hatta sendiri hanya boleh mencapai 76 pesawat per jam. Hal ini mengacu pada skema 3 menit 1 pesawat yang terbang dan mendarat," katanya. Pemaksaan landasan pacu untuk 84 tentunya akan membahayakan pesawat yang berada di Bandara Soekarno-Hatta. Karena akan menganggu dan mengurangi waktu aman mendarat dan terbang apabila dipaksakan dengan tersebut. Karena waktu yang dimiliki masing-masing pesawat akan berkurang. "Kami tentunya berharap mendapat perhatian dari Kementerian Perhubungan terkait hal ini. Karena kami sudah mengadu kepada Airnav namun tidak mendapatkan tanggapan," katanya. Andri menambahkan, Bandara Soekarno-Hatta merupakan salah satu bandara internasional tersibuk di Asean. Tercatat per hari pergerakan pesawat mencapai capai 1.200 pesawat, jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan Bandara Changi yang hanya mencapai 1.000 pesawat per harinya. "Kami hanya berharap pemerintah mengembalikan pola 76 per jam tiap landasan. Sehingga tidak terjadi potensi kecelakaan," pungkasnya. (mg-01)
Sumber: