Mantap, RSU Kota Tangsel Bersiap Jadi Pengampuh Penyakit Jantung

Mantap, RSU Kota Tangsel Bersiap Jadi Pengampuh Penyakit Jantung

TangerangEkspres.co.id - Rumah Sakit Umum Kota Tangsel bersama Dinas Kesehatan Kota Tangsel dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengadakan Forum Gabungan Perangkat Daerah 2023, Rabu, 22 Februari 2023. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Blandongan Balai Kota tersebut dibuka Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dan dihadiri Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid, Kepala Dinas Kesehatan Kota Allin Hendalin Mahdaniar, Kepala DP3AP2KB Kota Tangsel Khairati, Kepala Bidang Pelayanan Medis pada RSU Kota Tangsel Taufik dan lainnya. Kepala Bidang Pelayanan Medis pada RSU Tangsel Taufik mengatakan, program kegiatan tahun depan berdasarkan arahan pimpinan dan Pemprov Banten bahwa RSU Kota Tangsel diarahkan untuk menjadi pengampuh untuk menjadi layanan penyakit jantung. "Kita sebagai layanan unggulan dan menjadi salah satu rumah sakit yang memiliki layanan pengampuh penyakit jantung secara lengkap dan paripurna yang lengkap," ujarnya kepada TangerangEkspres.co.id, Rabu, 22 Februari 2023. Taufik mengungkapkan, tahun depan pihaknya mengadakan alat operasi untuk pemasangan cincin atau ring dan ICCU khusus untuk penyakit jantung. "Kalau sekarang sudah ada tapi, masih banyak yang belum terpenuhi sarana dan pasarannya, seperti laboratorium, CT Scan, ICCU belum ada juga, kita baru memulai progresnya di 2024," katanya. "Jadi tahun depan kita memenuhi kebutuhan sebagai rumah sakit pengampuh untuk layanan penyakit jantung. Pengampuh itu rujukan yang lengkap. Jadi se-Banten yang ditunjuk salah satunya kita," jelasnya. Ia juga mengatakan, tahun depan pihaknya juga akan melakukan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) yakni dokter spesialis jantung yang sudah disekolahkan khusus untuk itu. "Tahun depan tiga dokter, dua pegawai PPPK dan satu tenaga honorer. Mereka disekolahkan atau di-training khusus di RSCM selama satu tahun. Karena, target untuk jadi rumah sakit pengampuh itu dikasih target dari Banten dari 2024 sampai 2027," ungkapnya. Selain itu, salah satu target Rumah Sakit Kota Tangsel adalah menjadi rumah sakit tipe B. Taufik mengaku pihaknya mulai melengkapi layanan kebutuhannya untuk mencapai atau sebagai syarat menjadi rumah sakit tipe B. "Syarat untuk jadi tipe B itu harus punya dokter spesialis patologi anatomi, spesialis mikrobiologi dan lainnya," tutupnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, forum OPD yang dilaksanakan adalah untuk menyusun rencana kerja yang akan direncanakan untuk 2024 dan itu berdasarkan prioritas dan kebutuhan dibidang kesehatan. "Urusan kesehatan ini adalah jadi urusan wajib dari pemerintah pusat yang diteruskan ke pemerintah daerah. Sehingga bidang kesehatan dengan semua indikatornya, salah satunya 12 standar pelayanan minimal (SPM) harus bisa tercapai tiap tahunnya. "Bukan hanya bicara kuantitas tapi, kualitas juga dalam pelayanan," ujarnya. Menurut Allin, Kementerian Kesehatan saat ini sedang berfokus pada program transformasi di bidang kesehatan. Transportasi itu ada enam, yakni layanan primer, layanan rujukan, sistem ketabahan kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan dan teknologi kesehatan. "Kalau dilihat satu per satu, Tangsel sudah masuk di dalamnya. Kader kesehatan kita saja ada 6.000 orang. Untuk layanan rujukan, kita akan bangun jejaring. Terkait sistem pembiayaan kesehatan, cakupan UHC di Tangsel sudah 80 persen," paparnya. Wanita berkerudung ini menjelaskan, permasalahan di bidang kesehatan di wilayahnya masih ada kasus kematian ibu dan anak. "Kalau kasus stunting jangan ada kasus baru lagi, kalau yang usia 0-5 tahun ada 1.300-an balita dan itu akan kita selesaikan agar berat badan dan tinggi badan bertambah," ungkapnya. (*) Reporter: Tri Budi Editor: Sutanto Ibnu Omo

Sumber: