Bawaslu Kota Serang Sudah Siaga Awasi Kecurangan Pemilu

Bawaslu Kota Serang Sudah Siaga Awasi Kecurangan Pemilu

SERANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Serang menggelar Apel Siaga Pengawasan Satu Tahun Menuju Pemilu 2024, di Alun-alun Barat Kota Serang, Selasa 14 Februari 2022. Apel melibatkan seluruh perangkat pengawasan mulai dari Bawaslu Kota Serang, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa. Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi, Masyarakat dan Humas pada Bawaslu Kota Serang, Rudi Hartono menuturkan apel tersebut dilakukan sebagai bentuk kesiapan Bawaslu melaksanakan pengawasan tahapan Pemilu 2024. "Acara hari ini 1 tahun menjelang Pemilu memperlihatkan kesiapan kita kepada masyarakat, terdiri dari Peserta 67 Kelurahan, Kecamatan 36 orang, Bawaslu 20 orang," tuturnya. Selain itu, Rudi menuturkan apel dilaksanakan untuk mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang. "Ini menegaskan, bahwa Pemilu sebentar lagi. Sekarang, tahapan pemutakhiran data pemilih atau Coklit sedang berjalan. pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024, sekarang 14 Februari 2023, kami siap mengawasi semua tahapan Pemilu 2024," tuturnya. Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut Bawaslu juga melakukan Launching Aplikasi Jarimu Awasi Pemilu, salah satu bentuk terobosan Bawaslu agar masyarakat terlibat mengawasi Pemilu melalui informasi handphone. "Kalau masyarakat sadar terhadap Pengawasan, maka kami yakin Pemilu berjalan kondusif," katanya. Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin mengajak seluruh komponen masyarakat terlibat mengawasi Pemilu 2024, sehingga kualitas demokrasi terus mengalami perbaikan. "Bawaslu sudah memiliki petugas hingga TPS. Tinggal proses pembekalan, bagi petugas pengawasan di tingkat kecamatan, kelurahan dan TPS," katanya. Syafrudin berharap, selain Bawaslu mendorong angka partisipasi pengawasan juga mendorong partisipasi pemilih. Sehingga di Pemilu 2024 bisa mencapai 90 persen. "Ini tugas Bawaslu untuk mensosialisasikan kepada masyarakat Karena masih rendah partisipasinya hanya 70 persen lebih," harapnya. (*). Reporter : Dani Mukarom

Sumber: