Resesi Ekonomi, Ribuan Karyawan di Kota Tangerang di PHK
TANGERANGEKSRES.CO.ID - Perusahaan industri di Kota Tangerang sudah banyak melakukan pengurangan karyawan. Jumlahnya lumayan cukup banyak. Ribuan karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja dari perusahaan industri lantaran resesi ekonomi. "Jumlahnya ribuan pegawai sudah mengalami PHK, dari beberapa perusahaan," ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Ujang Hendra saat ditemui Tangerang Ekspres, di kantor BPJS Ketenagakerjaan, belum lama ini. Ujang mengatakan, saat ini di Kota Tangerang ada beberapa perusahaan melakukan pengurangan pegawainya bahkan mengalami pailit, ribuan karyawan terdampak pemutusan hubungan kerja. Hal itu lantaran resesi ekonomi yang sudah mulai dirasakan oleh para pengusaha khususnya di Kota Tangerang. Meski demikian, Ujang tidak merinci berapa banyak perusahaan di Kota Tangerang yang melakukan pengurangan maupun mengalami pailit. Begitu juga data pegawai yang di PHK. "Ada lah, kalau pegawai itu ribuan saya lupa datanya," tukasnya. Dia menguraikan, dari ribuan pegawai yang terdampak pengurangan tersebut, mereka merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki manfaat jaminan kehilangan pekerjaan (JKP). Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan Kota Tangerang, di tahun 2022 BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan pembayaran manfaat JKP sebesar Rp 0,84 miliar untuk 244 tenaga kerja. Sementara untuk penyaluran beasiswa bagi anak peserta, BPJS Ketenagakerjaan telah menggelontorkan biaya beasiswa sebesar Rp 22,25 miliar untuk 5.320 anak tenaga kerja. "Setidaknya mereka yang terkena PHK dapat mengklaim JKP bisa untuk modal usaha," ujarnya. Menurutnya, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa kebijakan dalam menghadapi ancaman resesi global tahun 2023 dan dampak dari sisi ketenagakerjaan, diantaranya, Disnaker Kota Tangerang siap membuka pendaftaran bagi para peserta Balai Latihan Kerja (BLK) angkatan tahun 2023. Terdapat beberapa pelatihan di BLK yaitu seperti menjahit, teknik pendingin atau teknisi AC, kemudian dibidang perhotelan, tata boga, operator komputer maupun teknik instalasi listrik, dibidang percetakan pihaknya juga membuka desain grafis dan percetakan digital, dan ada juga teknik kendaraan ringan atau servis motor. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan lowongan kerja sebanyak 1.725 dalam Job Fair yang rencananya akan dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Gondrong, pada Selasa 31 Januari 2023. "Untuk mengurangi angka pengangguran, BLK Kota Tangerang di tahun 2023 sudah siap buka pendaftaran dan kita juga menyiapkan sekitar 1.725 loker pada job fair di GOR Gondrong," imbuhnya. Dikatakannya, pendaftaran BLK tidak dipungut biaya alias gratis. "Kuota peserta dan waktu pendaftarannya dibatasi. Makanya bagi yang membutuhkan segera Daftarkan melalui aplikasi Tangerang LIVE dan wajib memiliki e-KTP Kota Tangerang," tandasnya. Dengan adanya program BLK ini, kata Ujang, kedepan dapat mengantisipasi resesi ekonomi di Kota Tangerang. Selain itu, program BLK ini untuk menekan angka pengangguran di Kota Tangerang. "Diharapkan program ini dapat mencetak masyarakat yang produktif, memiliki keahlian pekerjaan bahkan dapat membuka lapangan kerja yang baru di Kota Tangerang," pungkasnya. Direktur Pelayanan BPJamsostek, Roswita menyatakan siap bakal melayani klaim bagi tenaga kerja yang merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdampak PHK. Dia menguraikan, peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdampak pengurangan dari perusahaan harus memiliki program jaminan hari tua (JHT). Apabila peserta tersebut terdaftar juga sebagai peserta JKP dan layak sesuai aturan dapat menerima manfaatnya, maka tenaga kerja tersebut dapat melakukan klaim manfaat JKP maupun JHT tersebut. "Efek dari PHK bagi peserta efeknya di kami, dan kita harus siap, pasti," jelasnya. Meski demikian, kata Roswita, pihaknya tetap mengacu pada koneksi data dengan Dinas Ketenagakerjaan setempat. Menurutnya, kedepan pihaknya akan mempermudah peserta dengan prototipe untuk pengembangan otomatisasi data. Karena syarat untuk JKP dan melakukan klaim yaitu adanya pengesahan dari Disnaker setempat. "Makanya kita akan melakukan sinkronisasi data yang terintegrasi secara sistem dengan Disnaker setempat, itu akan menghemat waktu dan dapat dengan cepat membantu peserta," pungkasnya.(raf)
Sumber: