Eliminasi Campak, Maksimalkan Peran Kader

Eliminasi Campak, Maksimalkan Peran Kader

SERPONG UTARA-Agustus sampai September mendatang, pemerintah akan melaksanakan Imunisasi Measles Campak dan Rubella (MR). Program ini, ditarget bisa mencapai 100 persen. Dengan capaian ini maka, upaya mengeliminasi campak dan rubella bisa maksimal. Hal ini, disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel Listya Windyarti saat membuka sosialisasi Imunisasi MR, di Food Tower Alam Sutera, Serpong Utara, Senin (24/7). Menurut Listya, campak dan rubella adalah penyakit yang bisa mengganggu perkembangan anak. Bahkan, dua penyakit ini bisa menyebabkan cacat fisik hingga kematian. "Maka, dalam upaya mengeliminasi Measles Campak dan Rubella, akan dilakukan imunisasi MR," katanya, di hadapan 400-an kader kesehatan se-Kota Tangsel. Indonesia, kata dia, membuat target bebas campak dan rubella pada 2020. Target ini, diklaim akan tercapai mana kala, upaya vaksinasi melalui program imunisasi MR, bisa tercapai maksimal. "Selama ini, capaian imunisasi hanya 95 persen sekarang ditarget bisa lebih maksimal," tuturnya. Imunisasi campak dan rubella ini, berlaku bagi bayi usia 9 bulan sampai remaja berusia 15 tahun. Semua anak di rentang usia itu wajib mendapatkan vaksin. Meski, sebelumnya sudah mendapatkan vaksin. "Data Kemenkes, anak wajib imunisasi ada 386.791 anak sementara data posyandu ada 337.820 anak," terangnya. Dalam sambutannya, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany meminta kader kesehatan terjun ke lapangan untuk memastikan semua anak wajib imunisasi bisa mendapatkan vaksin MR. "Kita harus turun ke masyarakat, turun ke bawah. Untuk memastikan agar anak-anak kita mendapatkan imunisasi," ajak Airin. Program imunisasi MR dibuat pemerintah demi menjaga generasi bangsa. Generasi yang unggul, sehat sehingga mampu membawa Indonesia lebih baik. "Agar tumbuh kembang anak terjaga. Ini harus kita maksimalkan karena pencegahan lebih baik daripada pengobatan," terangnya. Acara ini diisi dengan materi sosialisasi yang disampaikan Staf Ahli Menteri Kesehatan Tb Rachmat Santika dan perwakilan dari Dinkes Provinsi Banten. Menurut Rachmat, masih banyak anak Indonesia yang terkena penyakit campak dan rubella. "Ada sekitar 30-40 persen anak masih kena campak dan rubella," ujarnya. (esa)

Sumber: