Usai Imunisasi, Balita Diberi Obat Kadaluarsa

Usai Imunisasi, Balita Diberi Obat Kadaluarsa

KOTA TANGERANG, tangerangekspres.co.id — Balita berusia 2,5 bulan, Arka, muntah-muntah usai imunisasi. Setelah ditelusuri, efek dari pemberian obat paracetamol yang sudah kadaluarsa dua tahun. Awalnya, Arka yang datang bersama ibunya, men dapatkan imunisasi di Posyandu Bunga Kenanga, Kampung Bulak Santri, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah. Usai imunisasi, petugas Puskesmas Karang Tengah memberikan paracetamol yang sudah kadaluarsa. Obat itu diproduksi pada April 2018 dan masa kadaluarsa pada April 2020. Artinya obat itu telah kadaluarsa lebih dari 2 tahun. Ibu Arka, Widya Kurnia Rahayu (37) kecewa terhadap petugas posyandu yang memberikan obat kadaluarsa tersebut. Dia sempat meminum kan obat itu dua kali kepada anaknya yang baru berusia 2,5 bulan. ”Enggak kepikiran ngecek masa kadaluarsanya, saya lalai juga kan. Cuma kan pikir saya orang medis harusnya lebih teliti lagi, itu kan obat bukan makanan,” ujarnya saat diminta keterangan oleh awak media di kediamannya di RT 02 RW 05, Rabu, (10/8). Widya mengatakan anaknya sempat muntah-muntah usai meminum obat itu. ”Udah dua kali diminum, siang dan sore. Pas tahu obatnya kedaluarsa itu, ini ngefek ke dia. Terus pas malem dia muntah,” ungkap Widya. Ia menyebutkan, obat itu diberikan karena suhu tubuh anaknya meningkat setelah disuntik imunisasi. ”Kalau yang pertama itu kan yang di lengan sini, itu kan gak bikin panas. Nah yang ini yang di paha yang dapet, itu bikin panas makanya dikasih paracetamol,” katanya. Widya mengaku memang tak mengecek tanggal kadaluarsa obat itu. Ia baru menyadari kalau obat itu kadaluarsa dari grup WhatsApp (WA). Di mana, ada warga yang membagikan foto tanggal kadaluarsa obat itu. ”Awalnya saya lihat dari grup WA baru sadar obat itu kadaluarsa. Tapi ini sudah diminum sama anak saya,” imbuhnya. Widya bersama suami nya, Dimas khawatir soal kondisi anaknya itu setelah minum obat tersebut. Kendati, kondisinya kini telah normal. Dia telah melaporkan temuan ini ke Pemkot Tangerang. Baik ke nomor pengaduan dan Instagram Walikota Tangerang Arief Wismansyah. ”Baru hari ini lapor melalui Instagram pak Arief. Terus melalui nomor pengaduan lewat WA. Sudah saya WA ke situ. Sudah ada respons, katanya nanti ditindaklanjuti,” paparnya. Hal serupa dialami oleh warga lainnya, Wati. Namun, Wati belum memberikan obat tersebut kepada anaknya yang berusia 2 tahun 3 bulan. Menurutnya, anaknya hanya suntik imunisasi saja. "Saya tau itu kadaluarsa setelah pulang ke rumah. Saya ga sempet kasih ke anak karena lihat kemasannya aja terlihat sudah lam," tandasnya.(raf)

Sumber: