Tabung Meledak, 19 Siswa Terluka

Tabung Meledak, 19 Siswa Terluka

PINANG--Insiden berdarah mewarnai Masa Orientasi Siswa (MOS) di Kota Tangerang, Rabu (19/7). Tabung gas milik tukang balon meledak dan melukai 19 siswa baru SMK Sekolah Bina Insani di Jalan KH Hasyim Ashari, Kelurahan Nerogtog, Kecamatan Pinang. Saat itu, ke-19 pelajar tersebut sedang membeli balon untuk kegiatan MOS. Ledakan terjadi pada Rabu pukul 07.00 WIB. Sang penjual balon pun ikut menjadi korban. Dia mengalami luka cukup parah di bagian kakinya. Belum diketahui penyebab pasti sehingga tabung gas meledak. Siswa yang terkena ledakan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mulya tak jauh dari sekolah. Sementara penjual balon dilarikan ke RS Usada Insani. Dia mengalami luka bakar hampir 50 persen dan dalam kondisi tak sadarkan diri. Sebanyak 17 siswa di antaranya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani pengobatan. Sementara dua lainnya harus dirawat inap akibat luka yang cukup serius. Muhamad Rizky, saksi mata yang juga siswa SMK Bina Insani mengatakan, dia melihat dan mendengar ledakan dahsyat dari kerumunan siswa sekira pukul 06.30 WIB. Saat itu dirinya hendak masuk sekolah. “Saya lihat banyak anak sekolah terpental,” katanya, saat ditemui di lokasi, Rabu (19/7). Ia juga melihat akibat ledakan itu abu putih dari tabung gas bertebaran kemana-mana. Sementara motor ada yang hancur. Terlihat juga perut pedagang balon melelah akibat terbakar. Kejadian di pagi buta itu mengagetkan pengendara yang melintas. Tidak berapa lama dari Polsek Cipondoh tiba. Lantas polisi dan warga langsung memberikan pertolongan dengan membawa ke rumah sakit. Kapolsek Cipondoh Kompol Suseno mengatakan kasus ledakan tabung gas yang melukai belasan pelajar itu kini ditangani polisi. “Penjual balon masih kritis belum dapat dimintai keterangannya,” katanya. Namun berdasarkan dugaan sementara, pedagang balon menggunakan tabung gas yamg tidak sesuai dengan standar yang ada. “Tabung gasnya rakitan, sehingga kemungkinan meledak karena tidak sesuai dengan standar," ujar kapolsek. Kanit Reskrim Polsek Cipondoh Iptu Badruzzaman menjelaskan, beberapa saat sebelum kejadian, para korban yang didominasi siswa sekolah itu sedang membeli balon. Mereka ramai-ramai membeli balon untuk kegiatan sekolah. "Ketika anak-anak ini berkerumun di sekitar tukang balon, tukangnya melayani mereka. Saat tukang balon mengisi gas, tiba-tiba tabung meledak," jelas Badruz. Sementara sejumlah orangtua siswa korban meminta kegiatan MOS tidak diadakan lagi di sekolahnya. Hal itu dinilai membahayakan calon siswa. Adanya MOS juga membuat orangtua calon siswa dibuat repot. Karena harus ikut menyiapkan kebutuhan anaknya untuk MOS. Joen Condro, orangtua siswa dari Rehan Wicaksono mengatakan, anaknya meminta balon gas sejak semalam. Dia pun mencari-cari di sekitar rumah. Tapi karena tidak ada maka dirinya menyuruh mencarinya besok saja atau saat mau sekolah. “Balon gas itu untuk MOS,” katanya saat ditemui di ruang IGD Rumah Sakit Mulia, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (19/7). Ia mengatakan, sekolah tidak perlu lagi menggelar MOS yang sifatnya membahayakan. Menurutnya, sekolah di Jakarta tidak menggelar lagi kegiatan seperti ini. Itu karena kerap menjadi masalah. Sementara luka pada anaknya mengalami luka melepuh pada tangan dan kaki dengan tanda hitam. Eliyanti, orangtua siwa korban lainnya mengatakan, dirinya tidak diberitahu secara lansung bila anaknya terekna ledakan tabung gas balon. Pihak sekolah hanya memberitahu bahwa anaknya keselo. “Tapi saya disuruh datang ke sekolah. Tapi saat di sekolah malah dibawa ke rumah sakit,” katanya. Perempuan yang tinggal di Gang Mesjid, Kenanga, Kecamatan Cipondoh ini menuding pihak sekolah tidak terbuka soal adanya musibah yang menimpa anaknya. Alasan pihak sekolah supaya dirinya jangan kaget. Dirinya berharap anaknya dan anak korban lainnya bisa ditanggung biayanya oleh sekolah. Sementara dari SMK Bina Insani tidak mau memberikan keterangan soal adanya musibah yang menimpa belasan calon siswanya. “Kalau mau konfirmasi ke orangtua calon siswa aja,” kata salah satu guru sekolah tersebut.(mg-01/rb/bha)

Sumber: