Camat Teluknaga: Sulit Hilangkan Kebiasaan Nyuci di Kali

Camat Teluknaga: Sulit Hilangkan Kebiasaan Nyuci di Kali

TANGERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID-- Warga yang tinggal di bantaran kali Jalan Raya Kampung Melayu, masih melakukan kebiasaan mencuci pakaian dengan menggunakan air kali yang tercemar. Padahal, jika terus dilakukan akan menimbulkan penyakit kulit yang diakibatkan air kali tersebut. Kebiasaan warga tersebut tidak bisa di hentikan, pasalnya mereka sudah terbiasa. Padahal, di dalam rumah mereka sudah ada tempat untuk mencuci dan juga air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Neneng salah satu warga desa Bojong Renged mengatakan, kebiasaan mencuci pakaian di kali sudah dilakukan sejak dia masih gadis. Walaupun ada air bersih di dalam rumah, jika tidak mencuci pakaian di kali, ada yang kurang. "Sudah terbiasa saya dan warga sini nyuci pakaian di kali, sampai saat ini tidak ada apa-apa. Bahkan, tidak gatal juga,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (27/7/2022). Neneng menambahkan, aktivitas mencuci pakaian di kali selalu dilakukan setiap harinya. Mereka tidak mencuci di kali, jika memang air kali sedang tidak bagus. misalnya airnya bau, Maka aktivitas mencuci pakaian dilakukan di dalam rumahnya. "Pernah waktu itu air kali ini bau, kita baru nyucinya di dalam. Tapi, balik lagi ada yang kurang kalau nyuci di dalam rumah,"paparnya. Ia menjelaskan, kali tersebut tidak hanya digunakan untuk mencuci, terkadang anak-anak juga mandi di kali tersebut tetapi tidak terjadi apa-apa atau sakit. "Ya alhamdulillah sampai saat ini, anak-anak juga tidak pernah sakit. Walaupu, terkadang ada orang yang buang air di kali ini," ungkapnya. Sementara itu, Camat Teluknaga Zam Zam menjelaskan, pihak kecamatan melalui perangkat desa setempat sudah memberikan imbuan kepada masyarakat sekitar kali untuk tidak melakukan aktivitas mencuci pakaian. Mengingat, air tersebut tercemar dan tidak layak digunakan. "Sudah berkali-kali saya imbau melalui perangkat desa, tetapi mereka tetap memilih untuk mencuci di kali. Alesan mereka karena terbiasa," katanya saat dihubungi melalui telepon seluler. Zam Zam menuturkan, warganya sudah terbiasa dan memang sudah berkali-kali diingatkan. Kalau diimbau mereka hanya tersenyum dan selalu tetap mengatakan sudah terbiasa. "Jadi mereka itu seperti contohnya makan dengan tangan ketika diberikan sendok mereka tidak terbiasa. Seperti kami berikan imbuan, mereka tetap memilih untuk mencuci pakaian di kali,"tutupnya. (ran)

Sumber: