Warga Diajari Budi Daya Belut

Warga Diajari Budi Daya Belut

SETU-Dinas Sosial Kota Tangsel melakukan pemberdayaan warga miskin. Dengan cara, mendidik mereka membuka peluang usaha di bidang perikanan. Yakni dengan, melalui budi daya belut. Kegiatan ini, diberikan kepada para ibu rumah tangga (IRT) dari kalangan warga rentan miskin. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Tangsel Salbini mengatakan, pelatihan ini diberikan kepada 25 warga rentan miskin dari tujuh kecamatan di Kota Tangsel. Mereka adalah, warga yang selama ini masuk dalam program keluarga harapan (PKH). "Mereka ini sebetulnya yang sudah mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai dari pemerintah," katanya, Rabu (19/7). Tujuan diberikan pelatihan agar, para warga rentan miskin ini terangkat derajat ekonominya. Sehingga, mereka tidak lagi menjadi orang miskin. "Supaya, warga yang dapat bantuan ini, punya keahlian," terangnya. Setelah memiliki keahlian di bidang budi daya belut, lanjutnya, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan keluarga mereka. Sehingga, tidak lagi menggantungkan hidup pada bantuan dari pemerintah. "Setelah mereka bisa budi daya, belut itu bisa dipasarkan. Paling tidak, untuk pasar Tangsel," terangnya. Pelatihan ini digelar selama lima hari. Para warga akan diberikan ilmu tentang membudidayakan belut dari mulai teori sampai praktik. Bahkan, para peserta pelatihan akan diberikan bibit belut untuk dibudidayakan di rumahnya. "Pemilihan belut ini karena banyak alasan. Pertama, potensi pasarnya masih besar. Kedua, belut bisa dibudidayakan di lahan yang terbatas. Bahkan, bisa dibudidayakan di media seperti tong atau drum, ini sangat cocok dengan kondisi Kota Tangsel," paparnya. Setelah pelatihan, kata Salbini, para peserta akan dipantau. Selanjutnya, dievaluasi sejauh mana keberhasilan mereka menerapkan teori yang diberikan. "Setelah itu, kita berikan pelatihan membuat olahan pangan dari bahan baku belut. Misalnya, dibikin keripik, atau dibikin pecak," ujarnya. Dalam pelatihan ini, Dinsos memboyong praktisi pembudidaya belut dari luar daerah. Selama lima hari, pakar budi daya belut ini akan menempa para peserta hingga mahir membesarkan salah satu jenis binatang melata ini. (esa)

Sumber: