Maksimalkan Penempatan Tenaga Kerja, Disnaker Kota Tangsel Tingkatkan Kolaborasi

Maksimalkan Penempatan Tenaga Kerja, Disnaker Kota Tangsel Tingkatkan Kolaborasi

SETU,TANGERANGEKSPRES.CO.ID-Jumlah pengangguran menjadi pekerjaan rumah (PR) hampir di semua daerah. Di Tangsel, yang termasuk kota urban pun tak lepas dari masalah itu. Untuk menyiasatinya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangsel memperbanyak kolaborasi dengan swasta. Sebab, kata Nunu Nursatyalaksana, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Disnaker, persoalan penyerapan tenaga kerja ini adalah kesesuaian antara pencari kerja dengan industri atau perusahaan. "Kendalanya itu kriteria tenaga kerja yang gak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Terus, usia rata-rata juga tidak lebih dari 30 tahun," kata Nunu, saat ditemui di kantornya, Selasa 21 Juni 2022. Dari persoalan itu, kata pejabat yang hobi gowes ini, solusinya itu berkolaborasi dengan swasta. Hal ini salah satunya diwujudkan melalui Bursa Kerja Khusus (BKK). Ia menjelaskan, BKK adalah kerja sama swasta dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam penyediaan tenaga kerja. "Busa kerja khusus itu yang mengadakan SMK. Misalnya, perusahaan membutuhkan tenaga teknisi maka, mereka SMK yang memberikan pelatihan. Menyiapkan lulusan sesuai kebutuhan perusahaan itu," jelasnya. Saat ini, kata Nunu, ada sekitar 40 sekolah yang melakukan BKK. Namun, dari jumlah itu tidak semua aktif. Dalam hal ini masih menyuplai kebutuhan tenaga kerja bagi perusahaan. "Dari 40 SMK itu, yang aktif sekitar 20-an SMK," katanya. Nunu mencontohkan, kerja sama antara SMK sama swasta contohnya adalah perusahaan di bidang otomotif. Seperti penyediaan tenaga mekanik untuk perbengkelan. Kebanyakan, katan, kata dia, untuk roda dua biasanya. "Kemarin dari Astra juga datang ke kantor. Saya arahkan untuk kerja sama BKK," imbuh Nunu. Nemun begitu, kata Nunu, dari sekolah yang membangun kerja sama dengan swasta tidak semua lulusannya diserap. Karena, dari swasta masih melakukan seleksi dari lulusan sekolah itu. "Dari satu angkatan beragam jumlahnya. Ada yang 20 siswa, 30 siswa. Dan, biasanya juga rekrutmennya bertahap," katanya seraya mengatakan, untuk tenaga kerja yang diserap ada yang ditempatkan di luar daerah ada juga yang di wilayah Kota Tangsel. Selain melalui jalur BKK, Disnaker juga terus melakukan upaya memperkaya kompetensi calon tenaga kerja. Salah satunya, pelatihan digital print dan digital content. Dalam pelatihan ini, calon tenaga kerja dilatih untuk menjadi wiraswasta. "Mereka diajari videografer mandiri. Buat pemasaran produk dia. Diarahkan buat promosi produk-produk mereka," tutur Nunu. (esa)

Sumber: