Demokrat Gelar Syukuran, Potong Tumpeng Usai WH Keluar Partai

Demokrat Gelar Syukuran, Potong Tumpeng Usai WH Keluar Partai

KABUPATEN TANGERANG, TANGERANGEKSPRRS.CO.ID-- Mantan Ketua Partai Demokrat Provinsi Banten periode 2011 hingga 2016 Wahidin Halim sudah berpindah ke NasDem. Hal ini membuat barisan akar rumput di Kabupaten Tangerang menggelar tasyakuran atas keluarnya mantan Gubernur Banten tersebut. Tasyakuran digelar oleh pengurus tingkat anak cabang (PAC) dan Srikandi Demokrat. Ada lima kecamatan yang menggelar aksi potong tumpeng secara serempak. Antaranya, pengurus tingkat Kecamatan Sepatan,  Sepatan Timur, Pakuhaji, Kosambi dan Teluknaga. Ketua DPD Demokrat Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi mengatakan, reaksi potong tumpeng yang dilakukan pengurus tingkat kecamatan merupakan hak atas setiap individu. Ia menjelaskan, ekspresi setiap orang tidak bisa dibantah dan dibatasi. "Itu hanya ekspresi dan itu adalah hak. Maksudnya adalah agar setiap kader termotivasi menjadi kader yang militan. Itu reaksi spontan saja dan itu merupakan hak individu," jelasnya kepada Tangerang Ekspres ketika diwawancarai, Minggu 19 Juni 2022. Dedi menuturkan, aksi potong tumpeng yang dilakukan pengurus tingkat kecamatan dinilai tidak memiliki tendensius ke salah satu pihak. Hal ini kata dia, gelaran tasyakuran dilakukan oleh pengurus tingkat kecamatan yang dekat dengan suara akar rumput. "Itu hanya bentuk ekspresi saja, tidak ada tendensi. Spontan saja mereka, kan mereka itu juga suara akar rumput. Pak Wahidin Halim juga kan keluar dari partai tidak ada konflik. Jadi aksi potong tumpeng itu hanya bentuk ekspresi tanpa memiliki tendensi ke individu manapun," jelasnya. Dedi mengungkapkan, Wahidin Halim merupakan kader partai yang berhasil diusung menjadi Wali Kota Tangerang dua periode dari 2003 sampai 2013. Kemudian diusung menjadi Gubernur Banten dari 2017 hingga 2022. "Beliau juga pernah menjadi Ketua Demokrat Banten. Keluarnya yang bersangkutan dari partai tidak ada konflik. Mungkin pengurus di lima kecamatan ini kurang didengar dan diperhatikan oleh pak Wahidin saat menjabat gubernur. Kemudian juga, mungkin saat pak Wahidin memimpin Demokrat Banten, pengurus di lima kecamatan ini kurang mendapatkan perhatian. Mungkin itu saja, selebihnya ini merupakan motivasi agar menjadi kader militan," ungkapnya. (sep/din)

Sumber: