20 Perusahaan Asing Investasi Rp 1,7 Triliun Butuh Tenaga Kerja 1.497 Orang

20 Perusahaan Asing Investasi Rp 1,7 Triliun Butuh Tenaga Kerja 1.497 Orang

Arus investasi asing di Kota Pudak terus mengalir. Dinas Penanaman Modal dan PTPS (DPMP) Gresik menyebutkan, sepanjang Januari sampai Juni 2017, ada 20 perusahaan yang mengurus izin penanaman modal asing (PMA). Mereka bakal ikut berebut lahan industri yang tersisa 2.847 hektare.

DPMP Gresik juga menyebutkan, angka investasi yang digelontorkan perusahaan luar negeri itu mencapai Rp 1,7 triliun. Estimasi tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 1.497 orang. ’’Kami optimistis investor masih bertambah. Perkembangan iklim usaha semakin sehat dengan ditandai kenaikan produktivitas perusahaan,’’ ujar Kabid Pelayanan Perizinan Usaha, Perizinan Tertentu, dan Non Perizinan DPMP Gresik Bambang Irianto.
Dia menjelaskan, jumlah perusahaan yang masuk lebih banyak daripada tahun lalu. Namun, secara angka, nilainya lebih kecil. Pada semester I 2016, tercatat ada 11 perusahaan asing yang menanamkan modal. Nilai investasinya mencapai Rp 3,1 triliun. ’’Faktor lesunya perekonomian ditengarai menjadi penyebab angka investasi turun,” tuturnya.
Meningkatnya investor asing tersebut secara otomatis menambah daftar perusahaan luar negeri di Kota Giri. Saat ini ada 132 industri aktif yang beroperasi. Rata-rata bergerak di bidang kimia dan farmasi. Sebagian besar perusahaan berasal dari negara-negara di kawasan Asia. Salah satu contoh investor asing yang masuk adalah PT Colorpak. Perusahaan asal Singapura itu menginvestasikan Rp 48 miliar. Pabriknya berada di Kawasan Industri Gresik (KIG). Bambang menuturkan, kali ini pengusaha di bidang jasa perdagangan paling antusias. Contoh bisnisnya adalah menyuplai kebutuhan-kebutuhan industri pengolahan. ’’Semua investasi di atas Rp 10 miliar. Tahun ini pengusaha Malaysia paling banyak,’’ kata Bambang. Menurut dia, tidak semua pemodal langsung mengonstruksi lahannya. Sebagian menunggu kepastian iklim usaha. Selain itu, perusahaan asing tidak lagi menyasar lahan-lahan di kawasan industri. Mereka lebih berminat mengubah eks tambak yag tak produktif. Lokasi perusahaan baru tersebar di beberapa titik. Di antaranya, Manyar, Wringinanom, dan Driyorejo. Bambang berharap masuknya investor mampu menggerakkan perekonomian daerah. Pihaknya juga memfilter bidang usaha agar tidak mematikan UMKM. Misalnya, industri tekstil dikurangi. Pemkab Gresik lebih mendorong pelaku usaha kecil kreatif. (hen/c7/dio)

Sumber: