Andika : Kontaminasi Medsos Picu Kekerasan Anak
SERANG - Tokoh Muda Pemerhati Anak, Andika Hazrumy menyebutkan Media Sosial (Medsos) dapat memicu terjadinya kekerasan terhadap anak. Karena, Medsos merupakan jembatan informasi yang dapat diakses secara luas, tidak hanya oleh orang dewasa melainkan anak pun dapat mengakses Medsos tersebut. Mantan Wakil Gubernur Banten ini mengatakan, melalui Medsos banyak anak menjadi korban kekerasan yang mengakibatkan permasalahan mental. Mulai dari sisi eksploitasi, kekerasan seksual, hingga pelecehan seksual yang dialami oleh anak melalui Medsos."Harus ada pola asuh tertentu yang dapat memberikan pemahaman terhadap semua orang tua. Tugas LPA dengan Pemkab Serang, untuk memberikan program yang komperhensif agar dapat melindungi anak," katanya kepada wartawan usai menghadiri pelantikan dan dialog perlindungan anak, di aula Tb Suwandi, Kamis (9/6). Dikatakan Andika, untuk memberikan perlindungan terhadap anak dari kejahatan bukan hanya tugas pemerintah. Melainkan, seluruh steakholder harus ikut bersinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota/kabupaten, serta lembaga terkait. Kata Andika, yang diperlukan saat ini terjalinnya komunikasi yang baik dari seluruh steakholder. Sehingga, nantinya dapat membuat program yang dapat mereduksi kejahatan terhadap anak."Menurut saya, yang menjadi salah satu konsen yang harus diperhatikan sekarang adalah dalam konteks teknologi informasi dan pola asuh anak. Sehingga, minimalnya masyarakat dapat mengetahui bagaimana menekan angka kekerasan terhadap anak ini, agar tidak bertambah di Kabupaten Serang," ujarnya. Kasus kekerasan terhadap anak dipastikan akan terus bertambah, kata Andika, mulai dari kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, hingga pelecehan seksual melalui Medsos. Sehingga, pemerintah harus memberikan edukasi kepada para orang tua, agar mampu mendampingi anak untuk bijak memakai Medsos."Informasi yang kita lihat dari kelembagaan yang ada, baik LPA, P2TP2A, itu ada terus permasalahannya. Jadi, bagaimana caranya agar permasalahan ini dapat mampu direduksi, minimal tadi dalam kaitan menghadapi teknologi informasi, para orang tua harus diberikan edukasi untuk mendampingi anak dalam bijak memakai media sosial," ucapnya. (mg-7/and)
Sumber: