Tren Kasus Menurun, Kab.Tangerang Masuk Zona Kuning
SERANG-Kabupaten Tangerang dan Pandeglang sudah masuk zona kuning penyebaran Covid-19 sejak Senin (9/11) malam. Kasus harian di kedua daerah itu trennya semakin menurun. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, kedua daerah itu mengalami penurunan status dari sehari sebelumnya yakni zona oranye (risiko sedang), kini ke zona kuning (risiko rendah). Sementara itu, enam daerah lain di Banten seluruhnya masih berstatus zona oranye. Seperti diketahui Badan Penanggungalan Bencana Pusat (BNPP) telah membuat klasifikasi kasus dengan label warga. Daerah dengan kasus harian terus meningkat, dilebali zona merah (risiko tinggi), zona oranye (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah) dan zona hijau untuk daerah yang tidak ada kasus Covid. Adapun sebaran kasus Covid-19, di Banten adalah sebanyak 10.105 kasus. Angka itu naik 55 kasus dari hari sebelumnya. Dari jumlah tersebut 1.360 masih dirawat, 8.425 sembuh dan 320 meninggal. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, ada harapan yang diinginkan Pemprov Banten yang sejalan dengan harapan pemerintah nasional. Penyebaran kasus Covid-19 harus bisa sampai kembali ke zona hijau (tidak ada kasus). "Oleh karenanya untuk bisa memercepat pemutusan rantai penularan Covid-19 di Banten maka gubernur terus memerpanjang (PSBB). Itu sampai mungkin zona oranye atau juga zona hijau ketika berhenti PSBB," ujarnya, Selasa (10/11). Ia menuturkan, meski ada pembatasan, namun PSBB yang diterapkan di Banten bukan berupa lockdown atau karantina wilayah. Artinya, melakukan pembatasan tetapi dengan berbagai pelonggaran karena pemulihan ekonomi dan sektor lainnya juga tetap harus dilakukan. "Oleh karenannya pelonggaran itu terkait dengan sektor yang dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi. Dilakukan tentunya dengan selalu memerketat protokol kesehatan yang ada," katanya. Gubernur Banten Wahidin Halim dalam sejumlah kesempatan mengatakan, penanganan pandemi juga saat ini sudah menunjukkan hasil yang positif. Saat ini tingkat kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) sudah membaik. Penanganan dari pemprov maupun pemerintah kabupaten/kota pun sudah cepat. Banten juga telah memenuhi standar organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk minimal sampel tes usap atau swab. "Daerah yang rawan penularan kita sekat-sekat. Ada kelonggaran tapi diawasi pemerintah. Sekarang swab sudah di atas 130 ribu sampel, sudah memenuhi syarat, WHO kan 120 ribu. Menunjukkan sudah terpenuhi standar untuk swab," tuturnya. (brp)
Sumber: