120 Massa Aksi Buruh Menjalani Rapid Test, 14 Reaktif

120 Massa Aksi Buruh Menjalani Rapid Test, 14 Reaktif

TIGARAKSA - Jumlah buruh yang reaktif hasil dari rapid tes terus bertambah. Pada Rabu(7/10) sebanyak 12 orang dari 75 sampel dinyatakan reaktif Covid-19 hasil rapid tes pekerja. Sedangkan, pada Kamis (8/10) dari sampel 120 orang terdapat 14 buruh yang reaktif Covid-19. Mereka merupakan buruh yang bekerja di kawasan industri Cikupa Mas, Kabupaten Tangerang. Kapolresta Tangerang Kombespol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, hasil rapid tes didapat dari buruh yang bekerja di Kawasan Industri Cikupa Mas serta peserta aksi yang mendatangi kantor Bupati Tangerang pada, Selasa (6/10). Ia mengungkapkan dari sampel 120 orang dinyatakan 14 orang diantaranya reaktif usai dilakukan rapid tes. "Sebelum massa aksi bertemu dengan perwakilan pemerintah. Mereka dilakukan rapid tes. Ini sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 dengan sampel 120 buruh yang ikut aksi kemarin. Hasilnya diketahui bahwa ada 14 orang reaktif. Mereka akan dilakukan swab tes oleh tenaga kesehatan," katanya kepada awak media, Kamis (8/10). Selanjutnya, 14 buruh yang reaktif diminta untuk melakukan isolasi mandiri sampai hasil swab tes diketahui positif atau tidaknya. Selain itu, manajemen tempat buruh bekerja sudah memberi kebijakan mempekerjakan dari rumah atau work from home (WFH). Ade menegaskan, sebanyak14 orang buruh segera mennjalani swab tes untuk mengetahui secara akurat keberadaan virus corona di dalam tubuh. Dalam setiap aksi, kata Ade, kepolisian bersama pemerintah daerah sudah mengingatkan agar buruh melaksanakan protokol kesehatan. Seperi memakai masker dan menjaga jarak. Hal itu, kata Ade, semata untuk menjaga keselamatan buruh dan masyarakat keseluruhan secama umum. Apalagi di masa pandemi, terang Ade, berkerumun sangat tidak dianjurkan. "Peserta aksi damai buruh ditemukan ada yang melanggar protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak. Setelah hasil rapid ternyata ada yang reaktif. Sementara mereka isolasi sampai menunggu hasil swab. Kita beritahukan kepada perusahaan dimana mereka bekerja dan diberikan izin bekerja dari rumah," ujarnya. Ade mengimbau, agar buruh dan masyarakat umum benar-benar mempertimbangkan aspek protokol kesehatan sebelum beraktivitas. Sebab, hal demikian merupakan salah satu cara melindungi diri dari potensi penularan Covid-19. "Kesehatan dan keselamatan utamakan. Silakan beraktivitas tapi protokol kesehatan itu wajib. Termasuk dalam menyampaikan aspirasi dalam masa pandemi seperti ini. Tetap memakai masker dan menjaga jarak antar manusia minimum satu meter. Hal tersebut dapat mengurangi risiko tertular Covid-19," pungkasnya. (sep/din)

Sumber: