Disiapkan Hingga Desember, Griya Anabatic Kembali Dibuka

Disiapkan Hingga Desember, Griya Anabatic Kembali Dibuka

TIGARAKSA--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan kembali membuka rumah singgah penanganan pasien Covid-19 Griya Anabatic Jilid 2. Kepastian pembukaan Griya anabatic menyusul meningkatnya angka pasien  Covid-19. Hal tersebut membuat Pemkab Tangerang memutuskan pada  rapat untuk memperisapkan kembali rumah singgah. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, memimpin rapat yang gelar di Griya Anabatic, Senin, (7/09/20). Pantauan Tangerang Ekspres di Lokasi, rapat  tersebut dihadiri Komando Distrik Militer 05/10 Tigaraksa Letkol Infanteri Bangung Siregar, Kepala BPBD Bambang Sapto, Kasatpol PP Bambang Mardi, Kadinkes Dr. Desiriana, Kepala Bappeda Taufik Emil, dan Seluruh Direktur Rumah Sakit Daerah di Kabupaten Tangerang. "Pembukaan kembali Rumah Singgah Griya anabatic ini adalah sebagai adanya lonjakan kasus Covid-19 yang meningkat di Kabupaten Tangerang dalam kurun waktu 3 minggu terakhir ini. Kondisi 3 minggu terakhir adanya peningkatan terkonfirmasi cukup signifikan, saat ini tumbuh cluster terbaru yakni keluarga, Pemerintah khawatir cluster keluarga ini adalah Orang Tanpa Gejala dan itu yang dihawatirkan bisa menularkan terhadap lingkungan keluarga sekitar," Terangnya ucap Sekda Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid saat memimpin rapat. Menurut Sekda, Orang Tanpa Gejala (OTG) sangat dikhawatirkan akan menimbulkan peningkatan dalam kasus yang saat ini terjadi. Karena itu, pihaknya sangat mempertimbangkan rencana Anabatic akan dibuka sampai bulan Desember. "Anabatic ini kita rencanakan akan buka sampai Desember, dan sesuai arahan pak Bupati Tangerang agar Anabatic segera dibuka, maksimal Senin depan harus sudah dibuka untuk pasien OTG," Ungkapnya. Lanjut Sekda, penanganan di Griya Anabatic polanya akan berbeda dengan sebelumnya kita lakukan secara optimal dan penuh akan tetapi pada saat ini pembukaan kedua ini akan dilakukan secara berbeda, nanti hanya pasien yang OTG saja yang sudah terkonfirmasi yang akan dirawat di rumah singgah Anabatic. Sementara itu, Dr. Desiriana Dinardiyanti, Kadis Kesehatan Kabupaten Tangerang mengungkapkan, bahwa konsep rumah singgah Griya Anabatic jilid 2 ini memang agak berbeda dengan yang pertama, mungkin yang pertama menerapkan rumah singgah karantina Griya Anabatic ini sebagai rumah sakit kelas D jadi kita mendesain sebuah rumah sakit di Anabatic. Desi menjelaskan, dalam hal ini pihaknya lebih memprioritaskan untuk merawat pasien OTG. Pasien OTG saat ini mungkin sama di nasional kita juga pasien OTG sebanyak 80% dibandingkan pasien dengan kasus dengan gejala berat. "Awalnya kita merencanakan OTG ini untuk bisa dirawat di Rumah Sakit.  Kita punya 25 Rumah Sakit dengan total 323 tempat tidur per tanggal 2 September kita hanya ada 30 tempat tidur yang kosong sehingga tidak memungkinkan digunakan untuk pasien OTG, oleh karena itu Bupati instruksikan agar membuka kembali rumah singgah Griya Anabatic," ujar Desi. Sebelumnya Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar secara resmi menutup Rumah Singgah Karantina Griya Anabatic bagi pasien Covid-19, pada tanggal 17 Juli 2020. Penutupan tersebut dilakukan setelah jumlah kasus corona di Kabupaten Tangerang menurun. Griya Anabatic mulai beroperasi pertama kali pada 20 April 2020. Berdasarkan data pada saat penutupan hingga 13 Juli 2020, Rumah singgah Griya Anabatic tersebut merawat 234 pasien, di mana 225 di antaranya dinyatakan negatif Covid-19. Sementara 4 pasien dirujuk ke RSUD Tangerang dan RS Siloam Kelapa Dua. Kemudian, 5 pasien lainnya pindah isolasi ke RSUD Tangerang.(din)

Sumber: