Pasar Tumpah Abaikan Protokol Kesehatan, Akan Dirazia Satpol PP

Pasar Tumpah Abaikan Protokol Kesehatan, Akan Dirazia Satpol PP

TIGARAKSA – Puluhan pedagang memadati kawasan di sekitar alun-alun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang bebas berdagang. Minimnya pengawasan dan ketegasan apparat membuat pedagang maupun pengunjung masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan seperti tidak menggunakan  masker dan berjaga jarak. Namun, pelanggaran protokol covid-19 belum mendapat ketegasan maupaun sanksi dari Satpol PP setempat, padahal pasar tumpah tersebut berada di Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang. Pantauan dan informasi yang dihimpun Tangerang Ekspres, sejak Minggu pagi kawasan Puspemkab Tangerang terutama di alun-alun Tigaraksa sudah dipadati puluhan pedagang kaki lima. Mulai yang berjualan minuman hingga makanan ringan. Kerumunan warga di setiap pojok pedagang sudah terjadi sejak pukul 08.00 WIB. Hal tersebut diniali berpotensi menimbulkan kluster baru pusat penularan Covid-19. Beberapa pedagang maupun warga yang beraktivitas tidak menggunakan masker dan berjaga jarak. Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi mengatakan, akan segera menertibkan para pelanggar peraturan protokol kesehatan dengan sanksi sesuai aturan. Ia menegaskan, penertiban akan dilakukan tidak hanya pada hari kerja. "Segera akan ditertibkan setiap hari kerja mulai pukul 17.00 WIB dan Sabtu hingga Minggu mulai pukul 08.00 WIB sampai malam," tegasnya kepada Tangerang Ekspres melalui pesan WhatsApp, Senin (7/9). Sementara itu Henda Tarmidzi mengatakan, pemandangan tersebut juga menjadi perhatian gugus tugas Covid. Rendahnya kesadaran masyarakat bisa memicu kenaikan angka kasus terkonfirmasi positif. "Sebenarnya masih sebagian besar itu belum patuh dengan protokol kesehatan. Kita berharap untuk selalu meningkatkan pemakaian masker,  kemudian mencuci tangan pakai sabun dan jaga jarak supaya tujuannya jangan sampai jumlah positif bertambah banyak," kata Hendra Tarmidzi Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang. Salah seorang warga, Mila (34) kepada Tangerang Ekspres mengatakan, pasar dadakan di gelar setiap akhir pekan dan selalu dipadati pengunjung. Ia mengaku pernapasannya terganggu apabila mengenakan masker. "Saya hanya bermain saja sambil mengasuh anak. Saya bawa masker dan tadi pakai hanya saja ditaro ke tas. Karena kalau lari-lari dan berkerumun suka kurang nyaman pakai masker. Memang harusnya jangan berkerumun namun karena tidak ada gelaran razia jadi semuanya abai. Saya merasa takut memang namun tidak ada pilihan karena bosan juga di dalam rumah," katanya. (sep/din)

Sumber: