Waspada Banyak OTG, Pemkab Akan Aktifkan Kembali Griya Anabatic

Waspada Banyak OTG, Pemkab Akan Aktifkan Kembali Griya Anabatic

TANGERANG-Virus Corona semakin tak terkendali. Sebarannya makin meluas. Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang sebelumnya zona oranye, kini berubah ke zona merah kembali. Jumlah kasus hariannya semakin meningkat. Kasus terkonfirmasi positif Covid Kabupaten Tangerang mulai melonjak. Dari grafik harian tercatat, mulai Sabtu (30/8) hingga Selasa (1/9) sebanyak 24 kasus terkonfirmasi positif Corona. Mirisnya, sebagian besar warga yang terpapar Covid-10 masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Karena tidak ada gejala, penderita bebas berkeliaran dan menularkan kepada orang lain. Pemkab Tangerang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap kedelapan. Sebagai langkah menekan penyebaran virus di masyarakat. Pada pembatasan sosial kali ini, pemerintah tidak memberikan relaksasi atau pelonggaran terhadap aktivitas ekonomi maupun sosial di masyarakat. Kedisplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan mulai menurun. Ini yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus baru. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyied menerangkan, pada saat pemerintah menggunakan Griya Anabatic untuk rumah karantina terjadi pelandaian kasus. "Ternyata saat ini kasus kembali meningkat setelah PSBB ada kelonggaran aktivitas masyarakat sehingga bertambahlah jumlah terkonfirmasi OTG. Dari penambahan tersebut, timbulah solusi untuk mencari rumah singgah karantina yang memadai. Salah satu solusinya adalah Griya Anabatic dipakai kembali. Namun masih dalam pembahasan bersama," kata Rudy Maesyal (panggilan Moch. Maesyal Rasyied). Ia mengatakan, sudah dilakukan rapat evaluasi penerapan PSBB bersama dengan kepolisian dan TNI. Ia menerangkan, hasil evaluasi, terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif Corona. Di mana perlunya upaya ekstra untuk menurunkan tingkat sebaran kasus. "Pasien yang terkonfirmasi merupakan orang tanpa gejala (OTG). Hingga saat ini pemerintah terus melakukan monitoring ketersediaan kamar di semua fasilitas kesehatan. Kita lakukan agar pasien OTG dapat melakukan isolasi di fasilitas kesehatan agar tidak menyebar ke mana-mana," ujarnya kepada awak media di Gedung Bupati Tangerang, Rabu (2/9). Data yang diperoleh Tangerang Ekspres, tercatat tiga kecamatan dengan kasus tertinggi Covid. Yakni, Curug dengan 25 kasus, Pasarkemis terdapat 18 kasus dan Kelapa Dua terkonfirmasi 17 kasus. Secara keseluruhan tercatat 727 kasus terpapar Covid. Di mana 561 orang sembuh dan 21 orang dinyatakan meninggal dunia. Adapun, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat 1.182 orang dengan 848 sembuh, 279 masih proses pengawasan dan 55 meninggal dunia. Pria yang akrab di sapa Rudi Maesyal menyebutkan, Bupati Tangerang sudah menuangkan surat keputusan membentuk kepanjangan tangan dari gugus tugas covid. Yakni, satuan tugas (Satgas) sebagai kelanjutan gugus tugas dan tim monitoring dengan melibatkan tiga polres, TNI dan kejaksaan. "Nanti ikut mendampingi, mengawasi sekaligus membantu pelaksanaan penanganan Covid-19. Itu tim monitoring dan satgas. Baik dalam penanganan kesehatan, bantuan sosial tunai (BST) dan penanganan dampak ekonomi (PDE). Semuanya bersama-sama baik tingkat kabupaten, kecamatam hingga desa," ujarnya. Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmidzi mengatakan, peningkatan kasus terkonfirmasi Corona menyebabkan perubahan status. "Sekarang Kabupaten Tangerang masuk zona merah kembali. Kami imbau kepada masyarakat untuk taat menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak. Ini bisa mencegah penularan Corona," pungkasnya. Di Kota Tangerang saat ini, 847 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus tersebut tersebar di ratusan RW. Sebanyak 82 RW masuk zona kuning, 28 RW zona Merah dan 311 RW zona Hijau. Kota Tangerang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan Rukun Warga (PSBL-RW). Dalam dua pekan belakangan dari hari ke hari kasusnya justru makin naik. "Banyaknya kerumunan berpotensi besar menimbulkan penularan. Ini yang akan kita fokuskan, membatasi kerumunan," kata Walikota Tangerang Arif R Wismansyah. (sep)

Sumber: