Perakit Bom Panci Berusia 21 Tahun
BANDUNG-Usai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi ledakan bom panci di Buahbatu, Bandung, Jawa Barat, polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti. Salah satunya ditemukan catatan yang diduga ditulis tangan oleh Agus Wiguna (AW) sang pelaku yang masih berusia 21 tahun sebagai bukti baiatnya kepada ISIS. Pelaku diduga merencanakan peledakan bom di Cafe Bali, Jalan Braga Kota Bandung pada Jumat (16/7) mendatang. Rencana ini diketahui polisi dari buku harian yang ditemukan di lokasi kejadian. Surat baiat agus pada ISIS yang dtemukan polisi di TKP . Peristiwa ledakan ini terjadi Sabtu, (8/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Tak ada korban dari peristiwa yang terjadi di Kampung Kubang Beureum RT 07/11, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebagaimana dilansir dari pokoksatu.id (jawapos grup) Saat bom meledak Agus yang dikenal jarang bersosialisasi dengan warga sekitar itu, sedang berjualan basreng alias Baso Goreng di daerah Cidurian. Aksi bom panci ini bukanlah hal baru dalam dunia teroris. Sejak bom Thamrin 2016 silam, sudah banyak aksi penyerangan teroris dengan menggunakan bom panci. Pengamat Terorisme Al Caidar mengatakan, pembuatan bom panci dianggap paling gampang oleh para pelaku teror. "Karena terlalu gampang, itu adalah ciri khas bom kelompok ISIS di Indonesia," kata dia kepada JawaPos.com, Sabtu (8/7). Kebanyakan para pelaku teror ini belajar membuat bom panci dari dunia internet. Mereka belajar otodidak dengan video yang dibuat oleh para pelaku teror di Syria. Kemenkominfo dan Polri kata Al Caidar harus lebih aktif lagi dalam memblokir aktivitas para pelaku teror. Hal ini untuk memutus pemahaman radikal. Namun, belakangan pelaku teror ini menggunakan sarana chating yang lebih safety dan sulit terdeteksi. Yakni Telegram. "Terkadang video (merakit) bom-nya dikirim via Telegram. Jadi, harus diblokir semuanya itu," tegas dia. Menurut Al Caidar, sejauh ini yang diblokir jika terang-terangan menyebarkan melalui Facebook atau Youtube. Sementara jalur pribadi seperti Telegram belum ditindak. Hal senada juga dikatakan Pengamat Kepolisian Edi Hasibuan. Bom panci ini sangat mudah dibuat dan bahannya juga mudah. "Kita lihat, membuat bom panci lebih mudah dan bahannya mudah didapat. Kami melihat pelaku cendrung mencontoh cara pelaku seperti yang ada di Syria. Polisi tentu harus mewaspadai ini," kata dia. Dan sarana utama para pelaku adalah intenet. Untuk itu tindakan tegas harus dilakukan untuk bisa menangkal hal ini. Sebelumnya bom panci meledak Kampung Kubang Bereum RT 07, RW 11, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Sabtu (8/7) malam. Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus membenarkan insiden ini. "Benar terjadi ledakan, sekarang masih diperiksa," kata dia. Dari lokasi kata dia, petugas menangkap seorang pelaku. Dia adalah Agus Wiguna (21) pria asal Garut itu kini tengah diperiksa. "Bom panci, isinya paku sudah meledak," sambung dia. Mulanya kata dia, saksi bernama Ridwan mendengar adanya ledakan disertai api di lokasi. Kemudian dilaporkan ke polisi dan anggota Polrestabes Bandung langsung ke lokasi. "Dari keterangan pelaku, dia merakit bom sejak tanggal 1 Juni 2017 dengan cara melihat dari internet dengan menggunakan Google Jabaluhud," tambahnya. (jpg)
Sumber: