Truk Sampah Tabrak Pengendara Motor

Truk Sampah Tabrak Pengendara Motor

RAJEG -- Pria berinisial SR, pengendara sepeda motor menghembuskan nafas terakhirnya setelah terlibat kecelakaan dengan mobil truk sampah di Jalan Raya Mekar Sari, Kampung Priuk, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (6/8) malam. Ipda Adi Sulfaturahman, Kasubnit 1 Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas) Polres Kota Tangerang menuturkan, kejadian bermula saat SR, korban, mengendarai sepeda motor yamaha Mio Soul bernomor polisi B 4355 BCE, datang dari arah TPA Jatiwaringin menuju Rajeg. Setelah sekitar pukul 21.45 WIB, SR melintas di tempat kejadian perkara (TKP), SR berusaha mendahului mobil truk sampah Isuzu bernomor polisi B 9061 GOQ, dikemudikan pria berinisial WS, dari sebelah sisi kanan mobil tersebut. Selanjutnya, diduga saat SR berusaha mendahului mobil truk sampah, SR melintasi jalan beton yang retak-retak. Sehingga SR oleng sampai terjatuh ke sebelah kiri. "Naas, SR masuk ke kolong mobil truk sampah sampai terseret beberapa meter. Sedangkan sepeda motornya terjatuh kekanan," ungkapnya. Akibat dari kecelakaan tersebut kata Adi, SR mengalami luka terbuka di bagian kepala hingga meninggal dunia. Selanjutnya jenazah SR dievakuasi ke RSU Kabupaten Tangerang. "Warga sempat mengira sopir truk melarikan diri. Sopir truk tidak melarikan diri. Pada waktu itu, sopir takut diamuk massa. Selanjutnya dia lapor ke mandor, lalu mengamankan diri ke Polsek Rajeg," kata Adi, seraya menyebutkan bahkan sopir truk memiliki itikad baik untuk membiayai pemakaman korban. Sementara itu, Asmawi, salah seorang saksi melihat truk sampah tersebut setelah terjadi kecelakaan langsung jalan begitu saja. Asmawi pikir sopir truk sampah tersebut akan melarikan diri, karena mengehetahui korban terlihat kritis. Asmawi merasa lega, saat mendengar informasi sopir truk sampah tersebut akhirnya menyerahkan diri ke kantor kepolisian. Asmawi menyebutkan, kemungkinan sopir truk melarikan diri karena takut diamuk massa. Karena kerumuman massa pada saat itu terlihat cukup ramai. “Kalau sopir truk melarikan diri karena takut diamuk masa, saya sangat memahami. Saat ini jauh lebih penting sopir tersebut bertanggungjawab atas perbuatannya tersebut,” tegas Asmawi. (zky/mas)

Sumber: