Jenderal Gatot Makin Kinclong
![Jenderal Gatot Makin Kinclong](https://tangerangekspres.disway.id/uploads/2017/Jenderal-GAtot.jpeg)
Isu pencopotan Jenderal Gatot Nurmantyo dari posisi panglima TNI dinilai Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Sarwi Chaniago sebagai responS dari makin tingginya elektabilitas prajurit yang dekat dengan ulama itu. Selain itu, kata Pangi, sebagian publik menangkap, jika benar soal adanya pencoptan itu, maka alasannya Gatot dianggap semakin menyulitkan, menjadi beban dan menganggu elektibilitas presiden Jokowi. ā€¯Elektabilitas Gatot memang semakin menanjak. Mungkin Jokowi beranggapan Gatot ibarat anak macan, kecil jinak, besar menerkam, bisa merongrong elektabilitasnya," kata Pangi pada Jawapos.com, Sabtu (8/7). Pangi berpendapat, sebaiknya jika memang akan memberhentikan Gatot, alasannya harus tetap pada basis kinerja. Bukan sekadar terjebak dengan sikap reaksioner akibat agitasi politis. "Jangan sampai menjadi preseden buruk bagi perjalanan bangsa, memecat panglima hanya karena publik beranggapan elektabilitas Gatot makin kinclong. Jokowi harus hati-hati," kata Pangi. Pangi juga memperkirakan, kalau seandainya Gatot diberhentikan sebagai panglima, tidak ada jaminan elektabilitasnya meredup. "Dugaan saya justru makin bersinar serta mengalir dukungan empati," tegasnya. Terlebih lagi, animo dukungan publik agar Gatot tetap menjadi panglima TNI masih tinggi. "Panglima Gatot menjadi garda tedepan menjaga NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945," katanya. Wacana Regenerasi di internal TNI termasuk pergantian Panglima TNI didukung penuh Imparsial. Alasannya, penyegaran kepemimpinan di tubuh TNI sangat perlu. Selain itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ?juga sebentar lagi akan memasuki masa pensiun, tepatnya Maret 2018 mendatang. "Beliau (Gatot) itu merupakan angkatan 82, tahun depan sudah akan pensiun," ujar Peneliti Imparsial ?Eva Rosita di Jakarta, Sabtu (8/7). Menurut Eva, catatan Imparsial menunjukkan ada beberapa pekerjaan rumah (PR) dan hal yang perlu ditingkatkan di tubuh TNI ke depan. Antara lain, reformasi penting menjadi perhatian utama agar profesionalisme TNI dalam menjaga NKRI terus berkembang menjadi lebih baik. Selain itu, Panglima TNI ke depan juga perlu mengawal agar TNI tetap tidak terlibat dalam politik praktis. Demi menjaga cita-cita luhur reformasi yang dalam 20 tahun terakhir ?berjalan dengan baik.? "Jadi sangat penting regenerasi. Selain itu juga penting dilakukan restrukturisasi," pungkas Eva.(jpg)
Sumber: