Oknum Tenaga Medis Puskesmas Kemiri Gebrak Meja

KEMIRI -- Sumyati, warga Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, kabupaten Tangerang, mengalami perlakuan tidak baik dari seorang oknum tenaga kesehatan di Puskesmas Kemiri, Kabupaten Tangerang, Selasa (16/6). Supriadi, suami Sumyati mengatakan, perlakuan tidak enak itu terjadi saat istrinya ingin membuat surat rujukan dari Puskesmas Kemiri ke RSUD Balaraja. "Oknum tenaga medis itu judes, gebrak meja dan banting pintu," ungkap Supriadi, kepada Tangerang Ekspres, Rabu (17/6). Supriadi mengungkapkan, oknum tenaga medis itu bersikap judes saat berinteraksi. Bahkan saat terdapat selisih paham dengan istrinya, oknum tenaga medis itu sampai menggebrak meja. "Oknum tenaga medis itu bersikeras harus ada surat hasil kontrol terakhir berobat jalan. Sedangkan surat itu hilang. Sampai akhirnya dia gebarak meja," tuturnya. Tak hanya itu kata Supriadi, setelah istrinya keluar ruangan, oknum tenaga medis itu memutup pintu dengan sangat keras. "Braakk, suara pintunya," ungkap Supriadi, mencoba meniru suara pintu yang ditutup dengan cara kasar. Meskipun begitu, Supriadi bersyukur sekarang persoalan keluarganya dengan seorang oknum tenaga medis itu sudah selesai, setelah difasilitasi oleh kepala desanya. Ia berharap seorang oknum tenaga medis itu dapat mengubah sikapnya terhadap warga. Sementara itu, di tempat terpisah, dr Moch Yasir, Kepala Puskesmas Kemiri membenarkan ada seorang anak buahnya yang memperlakukan hal tidak baik kepada warga yang ingin membuat surat rujukan. "Awalnya ini karena salah paham saja. Sekarang, dia (anak buahnya) sudah minta maaf. Saya juga sebagai kepala puskesmas minta maaf atas kesalahan anak buah," ucap pria yang akrab disapa dokter Yasir ini. Sejatinya kata dr. Yasir, anak buahnya hanya menjalankan prosedur dengan meminta surat kontrol berobat jalan yang terakhir. "Tapi, cara kasih pemahamannya saja yang kurang baik. Saya memahami itu. Tenaga medis harus berusaha mengontrol emosi dalam kondisi apapun," pungkasnya, singkat. (zky/mas)

Sumber: