Butuh Pemain Baru di 4 Pos
KEMENANGAN 1-0 Cilegon United (CU) atas Persita, Rabu (5/7) sore belum memuaskan manajemen tim yang dikomandoi Yudhi Apriyanto CEO CU. Oleh karena itu pada jendela transfer putaran kedua, pihaknya berencana merekrut pemain berkualitas untuk menambah kekuatan. Pemain yang diburu tersebut untuk menempati 4 pos yang dinilai butuh tambahan pemain. Keempat pos tersebut diungkap Yudhi ada di posisi bek, bek sayap kanan dan kiri serta striker. Kebutuhan tersebut dikemukakan pria bertubuh subur itu berdasarkan evaluasi di enam pertandingan yang telah dilakoni CU. Dimana, tim Kuning, julukan Cilegon United, masih mudah kebobolan dan kurang tajam dalam urusan membuat gol. Itu tercermin dari gol memasukkan CU yang baru diangka 5 gol dan gol kemasukan yang sudah 4 gol dari enam pertandingan yang telah dilalui. "Kami butuh striker yang haus gol, dan untuk itu kami juga butuh pemain di bek sayap untuk mendukung serangan," ujar Yudhi. Sejauh ini ungkap Yudhi pihaknya telah mendapat beberapa nama yang akan dicoba saat persiapan jelang putaran kedua. Namun, semua kata Yudhi masih dalam tahap seleksi dan akan ditentukan oleh Imam Riyadi. Sementara itu mengenai pertandingan terakhir putaran pertama kontra Persika Karawang, Senin (10/7) sore Imam Riyadi Pelatih CU menyatakan akan ada evaluasi terkait penampilan saat menghadapi Persita. Dimana kelemahan yang terjadi saat jumpa Persita tak terulang menghadapi Persika. "Kami target poin penuh untuk memastikan posisi di papan atas, untuk itu tak boleh ada kesalahan seperti menghadapi Persita," ujar Imam. Beberapa hal yang perlu dibenahi ungkap mantan pemain Persib Bandung itu adalah variasi serangan, ketenangan pemain asuhannya saat menguasai bola dan transisi dari pertahanan ke penyerangan. Pada pertandingan kontra Pendekar Cisadane pemain CU, dinilai Imam terlalu terburu-buru saat menguasai bola. Akibatnya permainan Afriansyah dkk mudah dibaca lawan dan bola dengan mudah juga dikuasai lawan. "Pemain juga kesulitan dalam membongkar pertahanan lawan yang ketat seperti Persita, ini harus dicari jalan keluarnya," ucap Imam. (apw)
Sumber: