Jurus Jitu Ala Menkeu Untuk Redam Inflasi
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Rabu 05-07-2017,07:06 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki berbagai jurus jitu guna menghadapi lonjakan inflasi hingga akhir tahun. Salah satunya dengan menjaga harga pangan tetap stabil hingga akhir tahun. Menurutnya, pemerintah terus berupaya menjaga inflasi tetap terkendali sehingga tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi. "Pokoknya kami jaga terus. Selama ini sumber inflasi berasal dari lonjakan harga pangan. Karena itu, harapannya harga pangan tetap stabil sampai akhir tahun," tegasnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (4/7).
Sri Mulyani menyebutkan ada beberapa faktor yang memengaruhi inflasi. Selain harga pangan, inflasi juga disebabkan oleh harga-harga yang diatur pemerintah, seperti bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik. Inflasi juga disebabkan oleh inflasi inti. "Harga-harga yang diatur pemerintah misalnya listrik 900 watt kan sudah mengalami penyesuaian," katanya.
Karena itu pemerintah tidak menaikkan atau melakukan perubahan pada harga BBM dan LPG. Hal itu agar tetap terjadi stabilisasi pada harga-harga yang diatur pemerintah dan inflasi. Sedangkan inflasi inti, lanjutnya, dapat didorong melalui Bank Indonesia lewat kebijakan moneternya agar bisa menjaga inflasi sehingga terjadi keseimbangan.
"Tentu kami berharap inflasi terjaga sampai akhir tahun," jelasnya. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2017 terjadi inflasi sebesar 0,69 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,72. Hal itu sesuai pantauan di 82 kota di mana 79 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2017 tentu terjadi saat Ramadan dan Lebaran di antaranya tarif listrik, tarif angkatan udara, tarif angkutan antar kota, ikan segar, bawang merah, daging ayam ras, pepaya, emas perhiasan, beras, ayam hidup, daging ayam kampung, daging sapi, ikan diawetkan, bayam dan lainnya.
Pada Juni 2017 sebagian besar kelompok pengeluaran memberikan andil atau sumbangan inflasi yaitu kelompok makanan jadi, kelompok kesehatan, kelompok perumahan, air, listrik, dan gas, dan lainnya. (cr1/JPG)
Sumber: