RSUD Kota Tangerang Krisis APD, Butuh Bantuan Donatur

RSUD Kota Tangerang Krisis APD, Butuh Bantuan Donatur

TANGERANG-Tim medis di rumah sakit rujukan Covid-19, bertaruh nyawa. Mereka menangani pesien Covid-19, dengan peralatan seadanya. Di RSUD Kota Tangerang alat pelindung diri (APD) sudah habis. Komponen APD yang dibutuhkan adalah, masker N95, pakaian hazmat, nurse caps, sarung tangan latex, dan Hand Sanitizer. RSUD Kota Tangerang, meminta bantuan kepada siapa saja untuk pengadaan APD bagi dokter dan perawat untuk menangani pasien Covid-19. Bahkan, permintaan itu diviralkan bagian Humas RSUD Kota Tangerang, dr Tintin melalui WhatsApp, serta dijejaring media sosial (medsos). Itu karena saat ini harga APD melonjak dua kali lipat dari harga normal. Selain itu, barangnya sulit didapat. Dan itu membuat kesulitan para petugas medis dalam penanganan pasien Covid-19. Menurut dr. Titin S, RSUD memiliki anggaran untuk membeli alat perlengkapan itu. Lantaran harga yang melambung tinggi, anggaran yang sudah ada tidak mencukupi. "Betul kami memang kekurangan APD, barang di pasaran sudah close order. Kita kesulitan untuk pemesanan APD, sekalinya ada harganya cukup melabung di atas pasaran. Ini masalah bukan hanya di RSUD saja, tapi sudah menjadi masalah di rumah sakit lainnya," ujarnya saat dikonfirmasi via telpon selularnya, Sabtu (21/3). Titin menambahkan, dengan cara tersebut pihak RSUD Kota Tangerang berinisiatif memviralkan bantuan kepada donatur untuk membelikan APD. Upaya tersebut, untuk memberikan keselamatan dan kesehatan para petugas medis menangani pasien suspect virus Corona. "Untuk sementara ini, kami usaha mengetuk hati para pengusaha. Agar bisa menyumbangkan APD dengan harga di bawah pasaran demi untuk kebutuhan di lapangan. Karena, saat ini kami butuh banyak, karena kami tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir,"paparnya. Ia menjelaskan, RSUD Kota Tangerang kekurangan APD di antaranya masker bedah, masker N95, kacamata google, handscoen, cover muka, penutup rambut, hazard suite dan sepatu boots. "Saat ini barang-barang tersebut yang kami butuhkan, jika tidak ada maka kasian para petugas kami yang sudah benar-benar membantu untuk menyembuhkan masyarakat Kota Tangerang dari virus Corona. Mudah-mudahan ada yang segera menyediakan,"ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspita Dewi menuturkan, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 12 kasus dan untuk orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 102 kasus. Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, Ati Pramudji Hastuti menegaskan saat ini yang diperlukan oleh rumah sakit adalah alat kesehatan (alkes) dan alat pelindung diri (APD). Ia juga mengaku, pemprov mengalami kesulitan untuk pengadaan alat-alat khusus tersebut. "Kami berharap pemerintah pusat juga dapat menertibkan perusahaan-perusahaan. Karena kami sangat kesulitan. Untuk APD saja harus inden (menunggu) dan April baru ada. Padahal ini sangat dibutuhkan," ujarnya. (ran)

Sumber: