Kawasan Puspem Rawan,  Pol PP Bakal Patroli

Kawasan Puspem Rawan,  Pol PP Bakal Patroli

TIGARAKSA  - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang akan memperketat kegiatan patroli. Khususnya di sekitar kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang. Hal ini menyusul laporan pemerasan yang dilakukan tiga orang terhadap pasangan muda-mudi. Kasatpol PP Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi mengatakan, sudah dilakukan operasi tertib jalan di Puspemkab Tangerang. Sasarannya tidak hanya pedagang, namun juga warga yang memanfaatkan area pusat pemerintahan tidak sebagaimana mestinya. "Pasangan muda-mudi yang pacaran kita tegur, kasih peringatan supaya tidak memgulangi dan usir mereka. Saya sering dapat laporan dari warga itu di pinggir danau Gedung Usaha Daerah (GUD)," jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (11/3). Kata Bambang, sudah menerima laporan dari warga perihal pemerasan di Kawasa Puspemkab. Menurut laporan, adanya pelaku pemerasan merupaka anggota aparat penegak hukum termasuk mengaku sebagai anggota Satpol PP. Ia menegaskan, akan menindak siapapun anggota yang bermain-main dengan perda apalagi memeras warga yang belum tentu kesalahannya. "Sampai pagi kita lakukan patroli, selang beberapa jam keliling lagi. Itu sering dilakukan. Baik menggukan motor maupaun roda empat. Muda-mudi sedang ngobrol boleh tidak yah? Sebetulnya tidak ada masalah kalau tidak ada perbuatan senonoh. Kita akan tindak tegas, kita usir mereka pasangan yang berduaan," tegasnya. Bambang menegaskan, terus berpatroli guna mengamankan kawasan pemerintahan demi kenyamanan bersma. "Itu pelaku bukan anggota atau oknum kita. Namun, gadungan saja yang mengaku-ngaku. "Kalau ada warga yang menjadi kroban karena aksi pelaku jangan sungkan melaporkan kepada aparat pemimtaham atau pegak hukum," tutupnya. Sementara, Sekurity GSG Puspemkab Tangerang,  Muhammad Sariansyah mengatakan, banyak laporan pasangan muda-mudi diambil handphone. Menurutnya, remaja ini sedang bermain di dekat gedung dan langsung dihadang tiga orang. "Mereka selalu tiga orang. Satu gemuk dua orang lain kurus tinggi. Selalu tiga orang dan menggunakan tidak ada plat nomor," jelasnya. Sariansyah menuturkan, korban dipukuli apabila berbicara termasuk teman perempuan korban. Ia mengungkapkan, sering mendapat laporan dari warga perihal kejadian ini. "Kita aneh saja, kalau di kita ada pasangan muda-mudi baik lagi ngobrol maupaun tidak. Pasti kita sita kartu identitas untuk didata dan dilaporkan. Tiga orang ini selalu handphone yang disita," ujarnya. Sariansyah menceritakan, tiga orang ini beroperasi malam maupun siang hari. Mereka berlogat sunda dan pernah berhadapan dengan sekurity dan malah menodong balik dengan celurit. Ketiga pelaku, menurutnya, sering berpakaian cokelat dan sepatu hitam. Serta sering memgaku sebagai  anggota satpol PP, Polisi, Tentara, dan petugas kebersihan. "Korban itu diajak ke depan kantor Golkar arah ke kantor KPU. Mereka diminta besok pagi kembali dan menemui pelaku sambil membawa materai. Namun, handphone disita dan ketika esok hariya korban ke sini dan pasti lapor ke kita. Akan tetapi berujung tidak bertemu pelaku," ujarnya. (sep/mas)

Sumber: