Layani Trayek Bandara Soetta Terminal Tipe BSD Resmi Beroperasi

Layani Trayek Bandara Soetta  Terminal Tipe BSD Resmi Beroperasi

SERPONG-Mulai kemarin Minggu (8/3), terminal tipe C BSD, Serpong beroperasi. Sarana itu diresmikan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Setelah beroperasi, terminal tersebut akan melayani 10 rute dalam dan luar kota. Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel Purnama Wijaya mengatakan, peresmian terminal tersebut berdasarkan undang-undang 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan umum, Peraturan Menteri Perhubungan nomor 132 tahun 2015 tentang penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan. "Terminal ini melayani 10 rute dalam kota dan luar kota," ujarnya, Minggu (8/3). Purnama menambahkan, untuk rute dalam kota ada lima trayek, yakni angkutan kota (ankot) D16 BSD-Muncul, B04 BSDC Cikokol, D27 BSD-Parung, B08 BSD-Jombang, D12 BSD-Ciputat. Sedangkan trayek luar kota adalah Trans Jakarta melalui rute BSD-Jelambar, BSD Link rute The Avani dan Sektor 1.3, BSD Link rute Grend With Part sektor 1.3, PPD rute Intermark-Bandara Soeta dan Royal Trans BSD-Fatmawati. "Terminal ini dibangun oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel dan Dinas Perhubungan menerima jadi," tambahnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, terminal tersebut salah satu perwujudan agar memudahkan bagi kendaraan umum untuk bisa masuk dan keluar dan melayani masyarakat. "PR kita bersama diusia Kota Tangsel ke-11 adalah transportasi massal," ujarnya. Airin menambahkan, kemarin sempat ramai viral mengenai apa namanya udara di Kota Tangsel terpolusi dibandingkan dengan DKI Jakarta. Semua pada protes karena kita merasakan rasanya kalau kita ke DKI dan Kota Tangsel kita masih merasa aman dan nyaman. Apapun itu ceritanya itu mari kita jadikan sebagai bahan masukan untuk lebih baik lagi. "Saya hanya berpikir dan seloroh terhadap orang yang menyampaikan kepada saya itulah tandanya masyarakat yang sejahtera karena mobilnya banyak karena kendaraan pribadinya banyak," tambahnya. Ibu dua anak ini menjelaskan, salah satu yang menyumbang polusi udara adalah kendaraan pribadi, PR kita bersama saat ini sedang berusaha bagaimana proyek MRT dan LRT masuk proyek strategis nasional. Sehingga itu akan menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat untuk bisa menggunakan transportasi pribadi menjadi transportasi massal. "PR-nya adalah bagaimana transportasi massal itu bisa senyaman menggunakan kendaraan pribadi," jelasnya. Bila berbicara terminal tentu yang terbayang adalah kumuh, kotor, banyak PKL dan banyak premannya. Untuk itu Airin berharap agar kita bersama menjaga ketertiban untuk bisa menjaga keamanannya. Serta bagaimana terrminal tersebut juga bermanfaat untuk masyarakat dan tentunya juga dunia usaha yang bekerja di bidang tansportasi masal. "Ini bisa terwujud apabila ada kerjasama dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan dan harapan saya semua sektor untuk melakukan komunikasi dan koordinasi. Kebersihan tanggung jawab pada DLH tapi, untuk internal didalamnya adalah Dinas Perhubungan," ungkapnya. (bud)

Sumber: