Pemkab Tabanan Pelajari Alat Pengelola Sampah di Kota Serang
SERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang kedatangan tamu dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, Provinsi Bali, di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kota Serang, Kamis (5/3). Kedatangannya untuk bisa mempelajari secara langsung mengoperasian alat mesin karbon Gen 5 yang telah digunakan di Pemkot Serang. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Kabupaten Tabanan, Ida Bagus Wiratmaja mengatakan, sudah sekitar enam bulan lalu pihaknya mencari daerah yang telah menggunakan alat mesin karbon buatan Dr. Ishenny’s yang berasal dari Aceh, dan Kota Serang merupakan daerah satu-satunya di Indonesia yang telah menggunakannya. “Kami ingin melihat mesin tersebut secara langsung, dan ternyata mesin itu belum terpasang di seluruh daerah di Indonesia. Sekitar dua bulan lalu kami dengan Kota Serang telah menggunakan makanya kami datang untuk melihat langsung,” katanya kepada wartawan. Ia menjelaskan, alat tersebut akan sangat membantu dalam pengelolaan sampah di daerahnya. Sebab saat ini penumpukkan sampah mencapai ketinggian 15 meter dapa luas wilayah dua hectare, sementara pihaknya tidak pernah mengelola sampah tersebut. “Kami hanya melakukan penumpukkan, dan kemudian lama-lama akan menghasilkan gas metana lalu terbakar. Sementara sudah enam bulan ini ditempat kami tidak pernah padam,” ujarnya. Maka dari itu, melalui alat tersebut, pihaknya mulai tertarik dan akan menggunakkan dengan membutuhkan paling sedikit sekira 10 alat. “Karena di kami itu tidak ada pemilahan sampah, makanya ini sangat bagus, apalagi ini ada Sembilan produk yang dihasilkan. Mudah-mudahan ini bisa mengatasi sampah di Kabupaten Tabanan,” terangnya. Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin mengatakan kedatangan Pemkab Tabanan, merupakan koordinasi untuk sama-sama mencari solusi untuk menyelesaikan sampah di daerahnya masing-masing. Sehingga penangannya dapat dilakukan secara maksimal. “Jadi bukan hanya bagaimana mengatasi sampah semata, tapi juga dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan saya bersyukur dengan adanya penemuan alat tersebut,”katanya. Ia menjelaskan, dengan alat tersebut, tentu dapat meningkatkan PAD Kota Serang, terlebih ada Sembilan produk yang dihasilkan dari alat tersebut, salah satunya adalah karbon. “Alat ini bisa disebut juga Ape bae gelem (ABG), jadi semuanya bisa masuk, baik plastik dan lainnya. Sementara yang dihasilkan juga bisa dijual, itu nilai penambahan PAD nya,” tuturnya. (mam/and)
Sumber: