Hari Terakhir Janji PT CBRR, Warga Tanam Pohon Pisang

Hari Terakhir Janji PT CBRR, Warga Tanam Pohon Pisang

TANGERANG- Jalan rusak di Perumahan Taman Royal 1 dan 3 sampai saat ini kodisinya semakin parah, bahkan warga juga melakukan aksi menanam pohon pisang di jalan rusak tersebut sebagai bentuk kekecewan. Hingga saat ini, PT CBRR selaku pengembang hanya memberikan janji kepada warga dan Pemkot Tangerang. Terlebih, beberapa pemanggilan Pemkot Tangerang Musanif selaku owner Taman Royal tidak hadir dan beralasan sakit. Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengakui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak bisa berbuat apa-apa dalam menyikapi kerusakan jalan di Perumahan Taman Royal. Karena sampai saat ini, aset tersebut belum diserahkan ke Pemkot Tangerang. "Mau dibetulin bagimana, Kami tidak bisa apa-apa selagi asetnya belum diserahkan ke pemkot. Jika dibetulin maka Pemkot akan yang bermasalah karena pihak pengembangnya masih ada,"ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di kediamannya, Selasa (3/3). Sachrudin menuturkan, negara akan rugi bila memperbaiki jalan rusak tersebut karena kewenangan masih milik pengembang. Tetapi, memang pengembang ini selalu membuat janji dan tidak mengindahkan pemanggilan Disperkim Kota Tangerang untuk menyelesaikan permasalahan ini. "Kalau kita perbaiki itu sama juga menguntungkan orang lain dan merugikan negara, bahkan bisa menjadi sebuah keselahan. Makanya kita masih menunggu itikad baik pengembang, warga Taman Royal sudah ada yang bertemu dengan saya dan menceritakan apa yang terjadi di Taman Royal,"paparnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto menjelaskan, janji Musanif pada saat dihubungi dirinya akan memperbaiki jalan 4 Maret. Akan tetapi, pihaknya tidak percaya begitu saja karena sudah beberapa kali janji tidak tepat. "Pada Minggu (1/3), saya telpon Musanif didepan warga dan mempertanyakan masalah janjinya yang tertuang dalam MoU. Tetapi nyatanya kan sampai saat ini belum juga selesai, besok (hari ini) jika tidak ada juga maka warga siap melakukan aksi pengumpulan uang Rp 1000 untuk disumbangkan kepada Pemkot Tangerang,"ungkapnya. Ia mengungkapkan, pertemuan dengan pihak Musanif sudah banyak sekali, mereka selalu mengatakan sanggup tetapi nyatanya tidak ada hasil dari janji yang didapat. Mereka bahkan saling lempar tanggung jawab ketika dipanggil Pemkot dan DPRD Kota Tangerang. "Saya sudah 33 kali melakukan pertemuan, bahkan sejak saya belum menjadi Wakil Ketua DPRD masalah ini hanya begini saja dan tidak ada kejelasan. Infonya masyarakat juga sedang mendorong melakukan pelaporan ke Polres, Kejaksaan dan Pengadilan,"pungkasnya. (ran)

Sumber: