Jegal Ducati di Katedral

Jegal Ducati di Katedral

ASSEN - Kemenangan beruntun Ducati di dua balapan terakhir bukan hal yang jamak terjadi MotoGP setelah era Casey Stoner. Bagi Yamaha dan Honda, tak ada target lain di Assen, Belanda akhir pekan ini kecuali mematikan skuad pabrikan Italia itu. Caranya adalah mengerahkan semua potensi yang dimiliki agar bisa bertarung habis-habisan. Yamaha akan datang dengan paket motor yang bisa dibilang revolusioner. Setelah puas dengan kinerja frame baru yang diujinya di Barcelona pekan lalu, Valentino Rossi ingin menjajalnya lagi di Assen. Bukan hanya frame tapi juga fairing baru yang membuat rekan satu timnya Maverick Vinales merasa kelemahan YZR-M1 ketika memasuki tikungan bisa ditutupi. Kabarnya, M1 yang dibawa ke Katedral- julukan Assen- akhir pekan ini adalah versi YZR-M1 2.0 alias sepenuhnya baru. "Aku senang kembali ke Assen, apalagi setelah melakoni uji coba dua hari di Barcelona. Selama tes kami telah menjajal beberapa solusi menarik dan sekarang aku ingin mencobanya di trek lain. Itu untuk melihat apakah kami benar-benar bergerak ke arah yang tepat," terang Rossi seperti dikutip GP One. Rossi percaya, Sirkuit Assen bisa memberikan jawaban dari yang dicarinya usai melakoni akhir pekan buruk di Barcelona. Rossi adalah pembap paling sukses di Assen. Sudah tujuh kemenangan direngkuhnya di Katedral sepanjang karirnya di kelas premium. Kemenangan terakhirnya terjadi di musim 2015 setelah memenangi duel epik menghadapi Marc Marquez. Pada lap terakhir dia sampai bersenggolan yang membuatnya nyaris crash. Rossi sampai harus keluar lintasan di tikungan terakhir dan menyeberangi run off sebelum akhirnya melaju menuju finis. Dengan kondisi fisiknya yang semakin membaik pasca cedera dada akibat berlatih motorcross, Rossi yakin bisa tampil kompetitif untuk ke podium. "Assen adalah sirkuit yang selalu menyenangkan. Aku berharap bisa bersaing di sana karena aku ingin membuat akhir pekan ini menjadi balapan yang hebat," terangnya dilansir Crash. Rossi belum pernah memenangi lomba sejak GP Barcelona tahun lalu. Setahun berselang, GP Barcelona justru membuatnya sangat kecewa karena performanya jauh dari kompetitif. Hanya finis di posisi 8. Tapi Barcelona juga diharapkan menjadi titik balik Rossi tahun ini, setelah hasil uji coba tengah musim membuatnya tersenyum. Lawan duel Rossi dua tahun lalu di Assen, Marc Marquez juga berambisi tampil habis-habisan di Katedral. Setelah dua rider Honda naik podium di Barcelona, sinyal kuat bahwa pabrikan berlambang sayap mengembang tersebut semakin kompetitif. Marquez juga sudah sejak GP Austin tak lagi merayakan berdiri di podium tertinggi. Dan bagi pembalap sekaliber Marquez, empat balapan tanpa kemenangan itu sudah terlalu lama. Di sisi lain, rider 24 tahun itu sadar bahwa persaingan perebutan gelar juara dunia adalah tentang konsistensi, dengan sedikit melakukan kesalahan. Yang paling tidak bisa diprediksi dalam balapan Assen adalah cuaca. Sangat mudah berubah di setiap sesi akhir pekan. "Karena itu kami harus siap beradaptasi seperti yang kami lakukan pada 2014 dan tahun lalu," ingatnya dikutip GP One. Dengan satu sisi mata memperhatikan lawan dan motornya, satu mata lainnya akan memperhatikan langit. Untuk itu Marquez mengatakan, timnya harus bisa menemukan setingan terbaik sejak hari Jumat agar adaptasi bisa berlangsung lebih cepat. (jpnn/apw)

Sumber: