PMI Latih 150 Relawan Bencana

PMI Latih 150 Relawan Bencana

SOLEAR – Ratusan anggota dan pengurus dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) dilatih relawan kebencanaan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang. Mereka diajari mendirikan tenda darutat, evakuasi hingga memasak di dapur umum kebencanaan. Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari mulai 12 hingga 13 Februari, bertempat di Lapangan Keramat Solear, Desa Solear, Kecamatan Solear. Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyied mengatakan, peserta yang telah mengikuti pelatihan kebencanaan akan dilantik menjadi relawan. Ketika terjadi bencana, relawan ini bahu membahu bersama pemerintah dalam hal penanganan. “Kegiatan ini diinisiatori oleh ormas berseta seluruh elemen warga. Karena, beberapa waktu lalu saat terjadi bencana kita sangat membutuhkan relawan,” katanya kepada Tangerang Ekspres dilokasi, kemarin. Ia menerangkan, bencana banjir di awal Januari melanda 14 kecamatan sama halnya diawal Februari, merendam 10 kecamatan dan pemerintah kekurangan relawan. Maesyal berharap, relawan bencana ini bersinergi dengen pemerintah dalam penanggulangan. “Kemarin kita sudah membuka desa tangguh bencana, sekarang kita bentuk relawan yang dimotori PMI dan ormas. Ini merupakan bukti nyata kepedulian kita bersama untuk menanggulangi bencana daerah,” terangnya. Senada, Ketua PMI Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja mengatakan, peserta pelatihan berasal dari berbagai ormas dengan jumlah 150 orang. Ia berharap, peserta tidak kebingungan langkah apa yang harus diambil ketika terjadi bencana. Sebab, ada materi yang diberikan yakni, mulai dari manajeman bencana, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), mengolah informasi bencana hingga evakuasi. “Ketika terjadi bencana, relawan dan PMI tetap di bawah koordinasi dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD). Kita tidak bisa berdiri sendiri. Karena bencana harus ada komandonya dari BPBD dibawah koordinator Pak Sekda,” jelasnya. Semenatara, Inisiator Relawan Bencana, Nur Alamsyah mengatakan, relawan siaga bencana akan diberdayakan dan akan ditingkatkan pengetahuan kebencanaan. Setelah pelatihan, kegiatan pertama yakni pembersihan sungai yang sudah mulai dangkal. “Kita melihat bencana berturut-turut di Januari dan Febrauri dan kita kekurangan dan ini menjadi inisatif agar semua ormas kita dilatih relawan siaga bencana. Kita tidak bisa bergantung dalam penanganan bencana terhadap pemerintah.,” jelasnya. (mg-10/mas)

Sumber: